TEMPO.CO, Jakarta - Pertamina Geothermal Energi (PGE) mencatatkan realisasi laba bersih sebanyak 75,16 juta dolar AS pada periode tahun 2016. Sementara untuk pendapatan, PGE membukukan realisasi sebanyak 211,24 juta dolar AS.
"Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah bekerja keras untuk mencapai hasil tersebut," kata Direktur Utama PGE Irfan Zainuddin di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Kamis, 6 April 2017.
Baca Juga:
Baca: Terbitkan Izin Freeport, Pemerintah Dituding Tak Konsisten
PT PGE segera menyelesaikan amandemen kontrak dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN) terkait dengan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) di Ulubelu ,Kabupaten Tenggamus, Lampung. "Saat ini sudah mulai beroperasi, hanya head of agreement-nya masih outstanding dari 7,53 sen dolar AS menjadi 8,4 sen dolar AS," kata Irfan.
Lihat juga: Wall Street Menguat di Tengah Data Pekerjaan Positif
Baca Juga:
Irfan juga menjelaskan langkah selanjutnya adalah menunggu persetujuan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui surat dari PLN. Target 2017 selanjutnya adalah mempercepat beroperasinya beberapa pembangkit, di antaranya Karaha (Jawa Barat), Lumut Balai (Sumatera Selatan), dan Lahendong (Sulawesi Selatan). Selain itu juga ada Kamojang yang tinggal tahap akhir.
Target lainnya, mempercepat pembangunan pembangkit listrik yang berskala kecil yang diharapkan nantinya dapat didiskusikan dengan PLN sehingga tidak jauh dari harga 11,4 sen dolar AS. Untuk eksplorasi, guna mendukung capaian energi baru terbarukan pada tahun 2025, pada sumur yang sudah eksisting akan dilakukan survei seperti di Margabayang dan Tambang Sawangan, Bengkulu.
ANTARA