TEMPO.CO, Jakarta - Pelaku industri asuransi jiwa menargetkan pertumbuhan yang signifikan dari sisi aset seiring dengan adanya upaya pengembangan bisnis yang direalisasikan pada tahun ini.
Direktur Utama PT Asuransi Jiwa Taspen (Taspen Life) Maryoso Sumaryono mengatakan pada 2017, aset perusahaan ditargetkan bisa mencapai Rp 3,3 triliun atau tumbuh sekitar 11 persen jika dibandingkan aset pada tahun lalu yaitu Rp 2,97 triliun.
“Pertumbuhan aset di tahun ini akan didorong oleh faktor pertumbuhan premi dan investasi,” kata Maryoso kepada Bisnis, Rabu, 5 April 2017. Dikatakan, sepanjang 2017 Taspen Life menargetkan pendapatan premi bisa tumbuh 20 persen jika dibandingkan capaian tahun sebelumnya yaitu Rp 385 miliar.
Adapun untuk hasil investasi, pada tahun ini perseroan menargetkan imbal hasil investasi bisa mencapai kisaran 8 persen atau lebih tinggi jika dibandingkan imbal hasil invetasi pada tahun sebelumnya. Pada 2016, jumlah investasi Taspen Life mencapai Rp 2,7 triliun, imbal hasil investasiperusahaan berkisar Rp 195 miliar atau sekitar 7 persen.
Untuk mencapai target tersebut, pihaknya akan melakukan pergeseran investasi dari instrumen deposito ke instrumen investasi yang dinilai dapat memberikan imbal hasillebih optimal seperti saham, reksadana, dan obligasi korporasi.
Sementara itu, untuk mencapai target pertumbuhan premi di tahun ini, Maryoso mengungkapkan pihaknya berencana melakukan perluasan produk dengan meluncurkan produk asuransi jiwa berbalut investasi (unit-linked) yang akan difokuskan untuk menyasar segmen ritel.