TEMPO.CO, Jakarta – PT PLN (Persero) membukukan penjualan listrik sepanjang 2016 sebesar Rp 214,1 triliun, meningkat Rp 4,3 triliun atau 2,05 persen dibanding pada periode sebelumnya, yang sebesar Rp 209,9 triliun.
Menurut Direktur Perencanaan PLN Nicke Widyawati, kenaikan penjualan ini berasal dari tumbuhnya volume penjualan sebesar 6,49 persen menjadi sebesar 216,0 terra watt hour (TWh) dibanding tahun sebelumnya, yang sebesar 202,8 TWh.
Baca: Strategi Cina Dorong Produksi Kendaraan Listrik
”Pertumbuhan penjualan ini berasal dari kenaikan volume penjualan dibanding tahun lalu,” kata Nicke dalam Konferensi Pers di Kantor Pusat PLN, Jakarta Selatan, Rabu, 5 April 2017.
Peningkatan penjualan tersebut sejalan dengan keberhasilan PLN sepanjang 2016 yang menambah kapasitas pembangkit sebesar 3.714 megawatt (MW) yang berasal dari pembangkit PLN sebesar 1.932 MW dan tambahan kapasitas dari Independent Power Producer (IPP) sebesar 1.782 MW.
Baca: PLTGU 600 MW Siap Listriki Kawasan Industri Bantaeng
”PLN juga menyelesaikan 2.859 kilometer sirkuit (kms) jaringan transmisi dan Gardu Induk sebesar 14.123 MVA,” kata Nicke.
Peningkatan konsumsi kWh ini juga didukung dari adanya kenaikan jumlah pelanggan, yakni sampai akhir 2016 telah mencapai 64,3 juta atau bertambah 3,1 juta pelanggan dari akhir 2015 sebesar 61,2 juta pelanggan.
Bertambahnya jumlah pelanggan ini juga mendorong kenaikan rasio elektrifikasi nasional, yaitu dari 88,3 persen pada Desember 2015 menjadi 91,16 persen pada Desember 2016, melampaui target rasio elektrifikasi pada 2016, yang tertuang dalam Renstra 2015-2019 sebesar 90,15 persen.
DESTRIANITA