TEMPO.CO, Jakarta - Tingkat penghunian kamar hotel bintang 5 di Tanah Air mengalami penurunan secara year on year pada Februari 2017.
Data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS), Senin 3 Maret 2017, menunjukkan tingkat penghunian kamar atau tingkat okupansi hotel bintang 5 pada Februari 2017 dibandingkan dengan Februari 2016. Tercatat, persentase okupansi pada Februari 2017 sebesar 52,27 persen atau turun 2,55 persen sec dari periode yang sama tahun lalu sebesar 54,82 persen.
Baca: Setelah Menjadi Presiden, Kekayaan Donald Trump Anjlok?
Director of Marketing Legian Hotel Management Sarah Yana Akib menilai penurunan tingkat okupansi untuk beberapa kategori hotel di Tanah Air disebabkan pergeseran jadwal perayaan imlek tahun ini.
“Musim liburan imlek yang biasanya pada Februari tahun ini menjadi Januari. Akibatnya berpengaruh pada jadwal para pelancong,” ujar Sarah kepada Bisnis.com, Senin 3 April 2017.
Baca: Lima Penginapan Unik di Bali
Dia menjelaskan momen seperti perayaan hari keagamaan berpengaruh terhadap kunjungan wisatawan baik lokal maupun domestik. Hal itu menurutnya menjadi penyebab turunnya okupansi hotel secara nasional pada Februari 2017 dibandingkan dengan tahun lalu.
Kendati demikian, penurunan tertinggi terjadi pada kategori hotel bintang 1 dengan persentase sebesar 5,15 persen. Tingkat okupansi jenis akomodasi tersebut pada Februari 2017 sebesar 40,96 persen turun dari Februari 2016 sebesar 46,11 persen.
Secara keseluruhan, tingkat okupansi hotel berbintang di Indonesia pada Februari 2017 mencapai rata-rata 52,57 persen. TPK tertinggi tercatat di Provinsi Papua sebesar 62,00 persen lalu disusul DKI 61,83 persen, dan Bali 61,83 persen.
BISNIS