TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Pengadaan Perum Bulog Tri Wahyudi Saleh mengatakan stok jagung aman untuk rakyat peternak. Dia menambahkan, stok jagung yang ada sudah siap didistribusikan, tapi yang dibutuhkan rakyat peternak adalah pakan bukan jagung.
"Stok jagung siap didistribusikan, namun peternak rakyat tak butuh jagung, butuhnya pakan," kata Tri Wahyudi Saleh kepada Tempo saat dihubungi pada Sabtu, 1 April 2017.
Tri Wahyudi menuturkan kondisi stok jagung di gudang Bulog adalah 137 ribu ton, tapi rakyat peternak membutuhkan jagung yang sudah diolah menjadi pakan. Dia mengaku Bulog sedang meminta kepada pemerintah agar jagung bisa dijual ke pengusaha pakan ternak atau feedmill.
Baca:
Hari Terakhir Tax Amnesty, 3 Wajib Pajak Terancam Disandera
Tax Amnesty & SPT, Ini 2 Regulasi Baru dari Ditjen Pajak
Deklarasi Harta Tax Amnesty Rp 4.813 T, Sri Mulyani Puas
Menurut Tri Wahyudi, sudah ada surat yang diajukan ke Bulog kepada Kementerian Koordinator Perekonomian untuk membuat Bulog bisa menjual jagung ke feedmill. Selama ini aturannya memang hanya diperuntukkan bagi rakyat peternak. "Awal Maret sudah kami ajukan ke regulator."
Tri Wahyudi juga menyatakan harga jual jagung Bulog sudah murah. Dia mengungkapkan harga jual jagung Bulog adalah Rp 3.750 per kilogram sudah lebih murah dibandingkan harga di pasaran antara Rp 4.200 per kilogram dan Rp 4.300 per kilogram.
Beberapa hari lalu, rakyat peternak unggas mengadakan demonstrasi. Mereka mengeluhkan harga ayam hidup (broiler) dan telur yang anjlok sejak 2013. Mereka juga mengeluhkan langkanya jagung untuk pakan ayam dan harganya mahal.
DIKO OKTARA