TEMPO.CO, Semarang - Bank Indonesia (BI) belum memutuskan mengeluarkan perizinan perangkat khusus Kartu Indonesia Satu atau Kartin1 yang digagas Direktorat Jenderal Pajak. Tim masih mengkaji fungsi dan tujuan kartu tersebut apaka sebagai alat pembayaran menggunakan kartu (APMK) atau penghimpunan data.
"Kalau cuma data ya silakan. Tapi, kalau sudah menyangkut alat pembayaran menggunakan kartu tentu harus berizin dan mendapatkan persetujuan," kata Direktur Eksekutif Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia Eni V. Panggabean kemarin, di Semarang.
Menurut Eny, perizinan perangkat alat pembayaran dengan kartu membutuhkan kajian khusus. Pemohon juga harus melengkapi seluruh persyaratan dari BI. "Saya tak tahu persisnya apakah itu hanya data atau uang elektronik. Kalau APMK tentu otoritas pembayaran harus memberikan persetujuan setelah semua data dilengkapi."
Baca Juga: Kartin1 Akan Dikembangkan menjadi Single identity Card?
Sejak Januari lalu, Direktorat Jenderal Pajak mengumumkan akan membuat perangkat yang memuat seluruh data perpajakan dalam kartu khusus. Kartu bernama Kartin1 itu akan diluncurkan hari ini.
Direktur Jenderal Pajak Ken Dwijugiasteadi mengatakan kartu ini akan dimanfaatkan secara integrasi selain untuk data Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) juga sebagai debit atau kartu anjungan tunai mandiri, serta data Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan. Tak hanya itu, kartu ini juga nantinya bisa digunakan sebagai uang elektronik untuk transaksi di toko, jalan tol, dan pembayaran administrasi kendaraan bermotor.
"Jadi kalian punya kartu itu, bisa e-Money, e-Toll, ada NPWP, yang izin banknya sendiri ke Bank Indonesia," kata Ken, Kamis 30 Maret 2017. DJP berharap kartu ini dapat menghimpun identitas wajib pajak, sehingga memudahkan pemerintah merekam seluruh transaksi keuangan.
Simak: Hasil Tax Amnesty Sulit Capai Target, Ini Kata Ditjen Pajak
Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Kartiko Wirjoatmodjo mengatakan timnya masih membahas perizinan dan infrastruktur layanan ini kepada Bank Indonesia. Dalam jangka panjang, kartu tersebut akan mengurangi transaksi tunai perbankan. "Perlu clear fungsi Kartin1 dari sisi pembayaran, apa saja yang bisa digunakan kartu ini," katanya.
PUTRI ADITYOWATI | GHOIDA RAHMAH | VINDRY FLORENTIN