TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menunjukkan kekecewaannya pada rapat koordinasi (rakor) penyelenggaraan event pariwisata Bahari Sail Sabang 2017 di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta Pusat.
Luhut meminta anggota rapat yang hadir agar penyelenggaraan Sail Sabang tidak mengulang kejadian pameran sebelumnya, Sail Karimata 2016, yang diselenggarakan Kayoung Utara, Kalimantan Barat, tahun lalu.
"Semestinya dari pengalaman ini, kita bisa persiapkan lebih bagus. Pengalaman saya di Kalimantan Barat, Kayoung Utara, menurut saya, kampungan, tidak rapi, tidak pantas presiden di sana," ucap Luhut saat memimpin rakor bersama Gubernur Aceh Zaini Abdullah, Rabu, 29 Maret 2017.
Baca: Pulau Tiga, Wisata Bahari Banten yang Eksotis
Menurut Luhut, acara yang digelar untuk mempromosikan wisata kelautan Indonesia tahun lalu masih kurang persiapan. Padahal acara tersebut merupakan salah satu cara bagi pemerintah untuk menarik penerimaan negara melalui pariwisata. Ia meminta semua peserta yang hadir mempersiapkan acara secara detail.
"Persiapan Sail Sabang tadi kami sudah bicara teknis. Mulai pembagian pekerjaannya, kami ingin lebih awal, karena banyak yang kita bisa jual untuk turis di Sabang. Jadi kami ingin betul-betul profesionallah," ujar Luhut.
Baca: Pantau Ekosistem Terumbu, Ekspedisi Alor-Flores Timur Digelar
Pemerintah akan menyelenggarakan Sail Sabang 2017 guna meningkatkan wisata bahari dan menjadikan Sabang sebagai destinasi wisata bahari kelas dunia. Rencananya, acara tersebut akan digelar di Sabang, Pulau Weh, Aceh, mulai 28 November hingga 5 Desember 2017.
Sail Sabang 2017 mengangkat tema "Sabang sebagai Pelabuhan Hub Wisata Bahari Internasional". Acara akan diselenggarakan di empat lokasi, yakni Teluk Sabang, Sabang Fair, Gapang Resort, dan Km 0. Adapun puncak acara akan berlangsung di Pasiran, Teluk Sabang, dan akan dihadiri Presiden Joko Widodo.
DESTRIANITA