TEMPO.CO, Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) turun 9,20 poin atau 0,17 persen menjadi 5.557,92 poin pada awal perdagangan Senin, 27 Maret 2017, sementara sebagian investor melakukan aksi ambil untung. Kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 juga melemah, turun 2,31 poin (0,25 persen) menjadi 924,02 poin.
Analis dari Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada, mengatakan sebagian investor cenderung melakukan aksi ambil untung setelah IHSG BEI menyentuh level tertinggi 5.567,13 poin pada Jumat, 24 Maret 2017. “Situasi itu membuat laju IHSG menjadi terbatas seiring dengan aksi jual oleh pelaku pasar yang memanfaatkan penguatan sebelumnya,” katanya.
Dia menjelaskan, kembali melemahnya bursa saham di kawasan Asia turut membuat pelaku pasar menahan transaksi beli, dan hal tersebut membuat IHSG mengalami tekanan. Dia berharap fundamental ekonomi nasional yang positif dapat memicu investor kembali melakukan aksi beli sehingga IHSG bisa kembali bergerak di area positif.
Wakil Presiden Riset dan Analisis Valbury Asia Securities, Nico Omer Jonckheere, menyatakan perkiraan pasar bahwa laporan laba dari emiten domestik akan positif juga dapat menjadi salah satu katalis positif bagi IHSG.
”Kinerja keuangan emiten tahun buku 2016 secara rata-rata diperkirakan membaik. Hal itu sejalan dengan kinerja perekonomian nasional pada 2016 yang relatif stabil,” katanya.
Sementara itu, di tingkat regional, indeks Hang Seng melemah 12,94 poin (0,05 persen) ke level 24.345,33; indeks Bursa Nikkei turun 291,74 poin (1,51 persen) ke level 18.970,79; dan Straits Times menguat 14,05 poin (0,47 persen) posisi 3.126,61.
ANTARA