TEMPO.CO, Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan, sepanjang tahun ini total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 321 emisi. Nilai nominal outstanding 321 emisi tersebut sebesar Rp 320,32 triliun dan US$ 67,5 juta.
“Emisi tersebut diperbitkan oleh 108 emiten,” tutur Kepala Divisi Komunikasi Pemasaran BEI Yulianto Aji Sadono dalam pesan tertulisnya, Ahad, 26 Maret 2017.
Sementara itu, Surat Berharga Negara (SBN) yang tercatat di BEI berjumlah 95 seri dengan nilai nominal Rp 1.872,39 triliun dan US$ 1.240 juta, serta 7 emisi Efek Beragun Aset senilai Rp2,79 triliun.
Pada pekan ini terdapat beberapa pencatatan obligasi yang terdiri dari, Obligasi Berkelanjutan III Adira Finance Tahap V Tahun 2017 senilai Rp 2,014 triliun, dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II Adira Finance Tahap III Tahun 2017 senilai Rp 386 miliar, yang dicatatkan Kamis, 23 Maret 2017.
“Obligasi Berkelanjutan dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan tersebut diterbitkan oleh Adira Dinamika Multi Finance Tbk,” tutur Yulianto.
Selain itu, masih ada Obligasi Berkelanjutan II Indomobil Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap IV Tahun 2017 yang diterbitkan oleh Indomobil Finance Indonesia (IMFI) dengan total nilai emisi Rp 410 miliar.
Sebagai informasi, sepanjang periode 20 Maret hingga 24 Maret 2017, Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG berhasil menguat 0,48 persen di level 5.567,13 dari pekan sebelumnya di level 5.540,43 poin.
Angka tersebut sekaligus membuat IHSG pada pekan kemarin ditutup di level tertingginya sepanjang sejarah berdirinya Bursa Efek Indonesia (BEI). Kepala Divisi Komunikasi Perusahaan BEI Yulianto Aji Sadono mengatakan, sejalan dengan penguatan IHSG, nilai kapitalisasi pasar BEI jelang akhir pekan ini juga ditutup di rekor tertingginya di Rp 6.050,10 triliun.
DESTRIANITA