TEMPO.CO, Jakarta - Realisasi investasi asing di sektor kendaraan bermotor pada tahun lalu tercatat senilai US$7.016,6. Angka tersebut turun sekitar 16 persen dibandingkan dengan realisasi pada tahun sebelumnya yang mencapai US$8.139,64.
Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara menilai, penurunan itu lebih disebabkan adanya tahapan realisasi investasi. Penurunan tidak mengindikasikan kelesuan iklim investasi di sektor kendaraan bermotor.
“Itu kan realisasi. Tapi komitmen kan tetap utuh dan biasanya realisasi dilakukan secara bertahap. Tidak langsung 100 persen investasi direalisasikan dalam satu waktu. Kalau kami lihat masih bagus,” katanya kepada Bisnis, Selasa (21 Maret 2017).
Berdasarkan data yang dirilis Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), dari tiga sektor yang berkaitan dengan kendaraan, investasi tertinggi ada pada industri logam dasar, barang logam, mesin, dan elektronik yakni senilai US$3.897,1.
Kukuh menambahkan, realisasi investasi sektor manufaktur memang dilakukan secara multi years. Ini disesuaikan dengan kondisi pasar, kapasitas terpasang, dan strategi perusahaan dalam menambah lokalisasi produk. “Kalau komitmen masih jalan terus,” imbuhnya.
Untuk tahun ini, Kukuh meyakini minat investasi masih akan tumbuh. Hanya saja pemerintah perlu mempermudah perizinan. Lamanya perizinan masih menjadi hal yang sering dikeluhkan investor.
“Terutama untuk di daerah karena tidak terpantau. Kalau di pusat, perizinan sudah mudah. Selebihnya selain perizinan kami rasa sudah baik,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Pertahanan Kementerian Perindustrian Yan Sibarang menambahkan, arus investasi dari sektor alat transportasi masih terus masuk. Menurutnya, ini menandakan industri di sektor tersebut kembali menggeliat.
“Investasi tetap jalan. Khusus untuk kendaraan bermotor, investasi masih masuk terus dari laporan yang kami terima,” katanya.
Tahun lalu, sejumlah perusahaan telah menambah investasinya di Indonesia, baik untuk menambah kapasitas produksi atau menambah lokalisasi. Dalam daftar ini terdapat Toyota Motor Corp yang berinvestasi senilai Rp5,4 triliun, BMW senilai Rp20 miliar, dan PT Honda Prospect Motor senilai Rp422 miliar.
Gaikindo mencatat, total kapasitas produksi industri roda empat dan lebih di Tanah Air akan meningkat menjadi 2,06 juta unit pada tahun ini. Adapun tahun lalu, kapasitas produksi masih sebanyak 1,9 juta unit. Selain realisasi investasi yang mulai berdampak pada peningkatan volume produksi, peningkatan itu juga disebabkan oleh pengoperasian pabrik yang dibangun oleh Saic General Motors Wuling dan Mitsubishi Motors Corp.