TEMPO.CO, Jakarta - Korporasi baja milik negara, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk., menargetkan dapat menyelesaikan setidaknya 5 proyek investasi pada 2017. Berdasarkan laporan tahunan emiten berkode saham KRAS tersebut, proyek itu antara lain pabrik Blast Furnace Complex, pembangunan Bendung Cipasauran, pembangunan Dermaga 7.3, pembangunan Galvanizing and Annealing Processing Line, dan pembangunan Pabrik Pengolahan Granulated Slag.
Terkait dengan pabrik Blast Furnace, proyek dikerjakan oleh Capital Engineering and Research Incorporation Limited dan anak usaha Krakatau Steel, PT Krakatau Engineering. “Proyek ini bertujuan untuk membangun komplek pabrik Blast Furnace baru yang terdiri dari Blast Furnace, Sintering Plant, Coke Oven Plant, Pig Iron Caster, Stockyard dan Material/Hot Metal Handling yang memproduksi 1,2 juta metrik ton hot metal dan pig iron per tahun,” papar manajemen perusahaan dalam laporan seperti dikutip pada Selasa, 21 Maret 2017.
Perusahaan mengklaim manfaat dari investasi ini adalah penurunan biaya produksi slab baja melalui penurunan biaya bahan baku dan konsumsi listrik serta menciptakan keseimbangan kapasitas produksi hulu dan hilir.
Perkembangan proses rekaysasa, pengadaan dan konstruksi (EPC) Blast Furnace Complex sampai dengan Desember 2016 telah mencapai 98,10 persen dan diharapkan dapat selesai pada triwulan I/2017.
Sementara itu, pembangunan Bendung Cipasauran, anak usaha Krakatau Steel yakni PT Krakatau Tirta Industri telah menandatangani kontrak pembangunan Bendung Cipasauran dengan BUMN konstruksi PT Adhi Karya (Persero) Tbk.
“Pembangunan Bendung Cipasauran ditujukan untuk memperoleh tambahan sumber air baku sebesar 750 liter per detik dari Sungai Cipasauran yang dapat meningkatkan kapasitas pasokan air baku untuk memenuhi kebutuhan air industri di wilayah Cilegon dan Anyer,” papar manajemen.