TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan dalam pertemuan negara-negara G20 di Jerman pekan lalu, tidak terdapat kesepakatan terkait green finance atau ekonomi hijau. Tak tercapainya kesepakatan mengenai green finance disebabkan oleh sikap pemerintah Amerika Serikat yang menolak komitmen tersebut.
"AS tidak mau melakukan komitmen terkait perubahan iklim sehingga tidak ada kesepakatan untuk menerapkan prinsip-prinsip green finance," kata Sri Mulyani dalam konferensi persnya di Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa, 22 Maret 2017.
Baca Juga: Ikut KTT G20, Ini Empat Agenda Prioritas Indonesia
Menurut Sri Mulyani, terdapat inisiatif dari beberapa negara G20 untuk memasukkan resiko perubahan iklim terhadap industri keuangan. "Bagaimana industri keuangan akan terpapar bila terjadi perubahan iklim yang akan menciptakan berbagai bencana alam atau perubahan resiko pembangunan."
Sebelumnya, negara-negara G20 juga sudah membuat draft recommendation of the task force on climate-related financial disclosures. Namun, rancangan itu tidak disepakati dalam pertemuan pekan lalu. "Karena AS tidak mempercayai atau mengikuti komitmen mengenai perubahan iklim," kata Sri Mulyani.
Baca: Sri Mulyani Tanggapi Ramalan Bank Dunia Soal Ekonomi RI
Baca Juga:
Meskipun begitu, menurut Sri Mulyani, diskusi mengenai green finance tetap dilakukan. Pembahasan itu, berfokus pada bagaimana sektor keuangan lebih memiliki kemampuan untuk melihat resiko yang tidak hanya berasal dari korporasi tapi juga dari perubahan iklim.
ANGELINA ANJAR SAWITRI