TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Bank Negara Indonesia Syariah Imam Teguh Saptono mengatakan, dalam waktu dekat, beberapa bank syariah akan terlibat dalam pembiayaan proyek infrastruktur PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) secara sindikasi. Nilai proyek tersebut mencapai Rp 3-5 triliun.
"Bank syariah pemerintah pasti ikut, kemudian beberapa BPD (bank pembangunan daerah). Kalau BNI Syariah, kami rencanakan masuk Rp 500 miliar," ucap Imam saat ditemui di Wisma Antara, Jakarta Pusat, Selasa, 21 Maret 2017.
Baca: BNI Syariah Incar Pertumbuhan 20 Persen
Selain mendanai proyek infrastruktur PLN, menurut Imam, BNI Syariah akan membiayai beberapa proyek jalan tol. Yang terdekat, BNI Syariah akan mendanai proyek Jalan Tol Pemalang-Batang. Namun Imam enggan mengungkapkan jumlah dana yang akan diinvestasikan untuk proyek itu.
Hingga kini, ujar Imam, jumlah kredit infrastruktur yang telah disalurkan BNI Syariah mencapai sekitar Rp 1 triliun atau 20 persen dari total pembiayaan. KPR, menurut dia, mencapai 45 persen, konsumer lain 5 persen, mikro 7 persen, dan sisanya UKM. "Akhir tahun mungkin bisa Rp 2-3 triliun."
Simak: Griya Swakarya, BNI Syariah Targetkan Tembus Rp200 Miliar
Dengan adanya fatwa yang baru terkait dengan akad al-ijarah al-maushufah fi al-dzimmah, menurut Imam, bank syariah dapat mendanai proyek yang masih dalam proses penyusunan blue print. "Kami bisa masuk sejak pertama kali proyek ini dideklarasikan untuk mendapatkan pendanaan," tutur Imam.
ANGELINA ANJAR SAWITRI