TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Peretamina (Persero), Elia Massa Manik, mengatakan akan melakukan evaluasi internal perusahaan selama tiga bulan ke depan. Elia mengatakan evaluasi kinerja internal bisa saja lebih cepat dari itu. “Dulu waktu di PT Perkebunan Nusantara (PTPN) Holding saya memetakan tiga bulan. Kalau kerja keras, mestinya di Pertamina nggak boleh lama dari itu dong,” kata Elia di kantornya, Jakarta, Kamis, 16 Maret 2017.
Elia kini sudah resmi ditunjuk sebagai bos baru Pertamina. Dia masuk setelah Pertamina dilanda dualisme kepemimpinan antara direktur utama sebelumnya, Dwi Soetjipto, dengan wakil direkturnya, Ahmad Bambang. Elia berjanji akan membuat manajemen Pertamina kembali kompak. “Dimulai dari diri saya dulu, yaitu integritas. Nggak boleh ada kepentingan. Semua harus bisa terbuka,” ujarnya.
Baca : Laba Naik, Namun Pendapatan Pertamina pada 2016 Turun
Elia sebelumnya menjabat Direktur Utama PTPN Holding sejak April 2016. Di PTPN, dia membereskan sejumlah masalah internal, salah satunya dengan memangkas jumlah direksi anak perusahaan menjadi rata-rata tiga dari semula lima orang. Namun di Pertamina, dirinya berjanji tidak akan sembarangan menerapkan kebijakan serupa. “Kami harus review dulu soal pemangkasan di Pertamina. Saya dulu juga nggak langsung pangkas. Harus dilihat efektifitasnya dulu,” ungkapnya.
Baca : Pertamina Bagikan Dividen Rp 12,1 Triliun
Elia mengatakan, selama di PTPN Holding, dia menerapkan sejumlah kebijakan untuk mengefektifkan kinerja sumber daya manusia perusahaan. Di antaranya, manajer perkebunan PTPN yang dulunya hanya berfokus ke produksi, kini diberi tanggungjawab untuk memperhatikan keuntungan produksi. “Dulu dia nggak perduli. Mau pupuknya habis berapa, asal target produksi tercapai. Padahal rugi,” katanya.
Efektifitas dan kinerja SDM itu pula yang akan diterapkan oleh Elia di Pertamina. “Tapi saya nggak bilang di sini ada integritas, di sini tidak ada. Saya belum tahu.”
KHAIRUL ANAM