TEMPO.CO, Bandung - PT Kereta Api Indonesia (Persero) menguji coba kereta logistik
yang menghubungkan Terminal Peti Kemas Cibungur di Purwakarta dan
Terminal Bongkar Muat Indro Surabaya yang berjarak tempuh 649,57 kilometer.
“Satu kali angkut bisa membawa 840 ton kargo,” kata Manager Humas
PT KAI Daerah Operasi II Bandung, Joni Martinusdia saat dihubungi Tempo, Kamis, 16 Maret 2017.
Menurut Joni, layanan kereta logistik bekerjasama dengan perusahaan transporter PT Richmount Agro Chem itu mulai uji coba pengiriman barang Kamis ini, 16 Maret 2017.
“Tahap awal kita jalankan kereta 2 kali seminggu. Dari Cibungur Senin dan Kamis,
kemudian dari Indro berangkat Selasa dan Jumat,” kata dia.
Baca: PT KAI Ditunjuk Sebagai Pemimpin Megaproyek LRT ...
Pada uji coba ini, PT KAI mengangkut pupuk produksi PT Pupuk Kujang Cikampek menuju Stasiun Indra Surabaya. Perjalanan kereta itu akan mengangkut semen produksi PT Semen Indonesia dari Stasiun Indro Surabaya menuju Cibungur dan Terminal Peti Kemas Gedebage. “Ini program sinergi BUMN PT Kereta Api dengan Pupuk Kujang dan Semen Indonesia,” kata Joni.
Waktu tempuh perjalanan kereta logistik Cibungur-Indro itu sekitar 14 jam. Joni mencontohkan, jadwal keberangkatan dari Cibungur pukul 11.30 WIB dan tiba esoknya pukul 01.35 WIB. Sebaliknya, dari Stasiun Indro pukul 17.55 WIB dan tiba di Cibungur pukul 07.30 WIB.
Joni menambahkan dalam sekali perjalanan kereta logistik itu mengangkut 840 ton kargo setara 40 TeUS menggunakan 20 gerbong datar. “Layanan ini diharapkan mengurangi kemacetan yang timbul, pengiriman dengan kereta akan jauh lebih efisien.”
Joni mengatakan, PT KAI sudah menyiapkan penambahan frekuensi perjalanan kereta logistik Cibungur-Indro ini. “Di awal April ktia akan mencoba tingkatkan lagi frekuensi perjalanannya menjadi setiap 2 hari sekali,” kata dia.
Baca: PT KAI Putuskan Masa Angkutan Lebaran 2017 Selama ...
Menurut Joni, saat ini pengoperasian kereta logistik Cibungur-Indro ini masih berstatur
perjalanan kereta luar biasa karena masih uji coba. “Kami berharap dalam waktu dekat layanan ini bisa dimasukkan dalam grafik perjalanan kereta sehingga
perlakuan kereta ini akan menjadi kereta reguler.”
Joni mengatakan, sejumlah perusahaan di kawasan industri di seputaran Purwakarta sudah menyatakan tertarik menggunakan layanan kereta logistik ini. “Ada beberapa yang sudah tertarik. Kita ketahui banyak sekali industri di Purwakarta. Masih dalam penjajakan,” kata dia.
Di wilayah Daerah Operasi II Bandung, PT KAI baru memiliki layanan reguler kereta logistik yang melayani rute Terminal Peti Kemas Gedebage menuju Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta. “Ada keberangkatan 2 kereta dari Gedebage dan 2 kereta dari Tanjung Priok setiap hari. Itu sudah reguler,” kata Joni.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pehubungan Jawa Barat Dedi Taufik meminta industri agar
mulai memindahkan angkutan logistiknya dengan memanfaatkan kereta untuk mengurangi beban jalan raya. Sejumlah kasus jalan amblas serta bergesernya jembatan Cisomang yang memaksa pengelola jalan tol membatasi kendaraan yang melinta jalan tol Purbaleunyi menyebabkan pengalihan angkutan berat mengandalkan Jalan Tol Cipali. “Jalan Tol Cipali sekarang jadi andalan,” katanya, Kamis, 9 Maret 2017.
Baca: KAI Semarang Operasikan Kereta Api Tambahan
Dedi menambahkan untuk mengurangi beban jalan raya pengusaha angkutan diminta mulai menggeser angkutan logistiknya menggunakan kereta. “PT Kereta Api sudah siap.”
Kepala Dinas Bina Marga Jawa Barat Guntoro mengatakan, perbaikan jembatan Cisomang di Jalan Tol Purbaleunyi diperkirakan rampung akhir Maret ini. “Sekarang pekerjaan perbaikannya sudah 70 persen,” kata dia di Bandung, 14 Maret 2017.
Guntoro mengatakan, saat perbaikan rampung, jembatan itu akan dipasang sensor
robotik untuk memantau secara otomatis ada tidaknya pergeseran jembatan tersebut. Dia berharap saat jembatan Cisomang nanti dibuka sudah tidak ada lagi pembatasan kendaraan berat yang melintasi jalan tol tersebut. “Mudah-mudahan sudah normal,” kata dia.
AHMAD FIKRI (BANDUNG)