TEMPO.CO, Jakarta - Produk ikan olahan Indonesia diyakini mampu menembus pasar Arab Saudi, menyusul kontak dagang yang dilakukan oleh delegasi pada Senin 6 Maret 2017. Kepala Indonesian Trade Promo tion Center (ITPC) Jeddah Gunawan mengatakan, Konsulat Jenderal RI mempertemukan delegasi dagang Indonesia dengan perusahaan Arab Saudi untuk melakukan kontak dagang.
“Kontak dagang yang dilakukan diharapkan dapat mendorong pertumbuhan pangsa pasar produk ikan olahan Indonesia,” ujar Gunawan, Kamis, 9 Maret 2017. Delegasi dagang tersebut terdiri dari manajemen PT Kelola Mina Laut (KML) Food dan Kelompok Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Adapun perusahaan asal negara Timur Tengah itu yang hadir adalah BADIR Global Business Development Co., yang merupakan bagian dari Naghi Group.
KML Food disebut sebagai per usahaan asal Indonesia me mi liki 48 pabrik pengolahan dengan kapasitas produksi le bih dari 135 ribu ton produk ikan. Selama ini, tujuan ekspor perusahaan tersebut adalah AS, Kanada, Eropa, Jepang, China, dan Australia. Selain Arab Saudi, KML Foodjuga telah melakukan penetrasi ke pasar nontradisional lain, seperti Rusia, Asia Selatan, Afrika, dan negara-negara lain di Timur Tengah.
Adapun Naghi Group bergerak di bidang otomotif, transportasi, serta industri perikanan dan makanan. Perusahaan itu berada di urutan ke-13 dari 50 kelompok bisnis paling berpengaruh di negara itu versi Forbes. Arabian Business juga menyebutkan keluarga Naghi berada pada posisi ke-17 dari 50 keluarga terkaya Arab Saudi dengan nilai kekayaan diperkirakan US$5 miliar pada 2010.
Gunawan menuturkan, hasil analisis dan kajian dari Tim Ekonomi dan Perdagangan ITPC dan KJRI menunjukkan KML Food hampir memenuhi persyaratan untuk masuk pasar negara itu. Persyaratan tersebut yaitu harga kompetitif, mempunyai keamanan pasokan, memenuhi standar pelabelan dan pengujian yang disyaratkan Saudi Accreditation and Standardization (SASO), persyaratan komposisi produk dari Saudi Food and Drug Authority (SFDA), serta persyaratan produk halal.
"Produk KML Food sudah memenuhi tiga persyaratan standar yaitu SASO, SFDA, dan produk halal. KML Food harus mampu melakukan negosiasi harga sehingga produk-produk Indonesia ini mampu bersaing,” papar dia.
Konsul Jenderal RI Jeddah M. Hery Saripudin meyakini produk ikan olahan ini akan mendapat pasar yang besar di Arab Saudi. “Kualitas produk olahan ikan Indonesia sangat kompetitif. Diharapkan pertemuan ini dapat menstimulasi terjadinya transaksi bisnis di Arab Saudi,” tutur dia.
BISNIS.COM