TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita, mengatakan produk makanan dan minuman olahan memiliki permintaan yang besar di negara-negara Afrika. Dia melihat untuk penetrasi produk harus melihat kebutuhan dari pasar di Afrika.
"Jadi bukan apa yang kita inginkan, tapi apa yang mereka butuhkan," kata Enggartiasto saat ditemui di sela Konferensi Tingkat Tinggi Asosiasi Negara-negara Pesisir Samudera Hindia (Indian Ocean Rim Association/IORA), di Jakarta Convention Center, Senin 6 Maret 2017.
Baca : Indonesia Menguasai Pasar Kopi Ritel Dunia
Enggartiasto mengungkapkan consumer goods memang memiliki permintaan yang tinggi di Afrika, dan dibuktikan dengan pembangunan dua pabrik perusahaan asal Indonesia yaitu milik PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dan PT Mayora Indah Tbk (MYOR) di Afrika.
Salah satu negara yang tertarik bekerja sama adalah Afrika Selatan. Negara ini akan melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo sebagai kunjungan resmi mereka, pada 8 Maret nanti. Enggartiasto mengungkapkan Afrika Selatan berharap kerja sama bisa segera terjadi.
Meski begitu, diakui oleh Enggartiasto memang ada hambatan-hambatan perdagangan dalam upaya Indonesia memperluas pasar ekspor. Salah satunya adalah karena negara-negara di Afrika masih terikat dengan perjanjian organisasi regional mereka. "Mereka harus bahas di internal regional mereka," ucapnya.
Baca : Mendag Apresiasi Penangkapan Kartel Cabai
Karena itulah, Enggartiasto mengatakan pemerintah segera menindaklanjuti pembukaan pasar baru di Afrika, usai KTT IORA ini. Pihaknya segera menyusun jadwal untuk mengunjungi negara-negara di Afrika.
DIKO OKTARA