TEMPO.CO, Jakarta - Arab Saudi diketahui tertarik berinvestasi di sektor pariwisata di Sumatera Barat. Tenaga Ahli Madya Kantor Staf Presiden Kedeputian Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi Agustinus Eko Rahardjo mengatakan Pantai Mandeh di Sumatera Barat dipersiapkan menampung investasi dari Arab Saudi tersebut.
"Sedang proses itu, pangeran-pangeran (Arab Saudi) ada yang ke sana," kata Agustinus Eko Rahardjo saat ditemui dalam sebuah diskusi di Gado-Gado Boplo, Jakarta Pusat, Sabtu, 4 Maret 2017.
Pria yang akrab disapa Jojo ini mengungkapkan, lokasi itu memang tak termasuk sepuluh destinasi wisata yang tengah dipersiapkan pemerintah, tapi potensi pariwisata di sana luar biasa. Dia menyebut Pantai Mandeh seperti Raja Ampat yang berada di Sumatera. Mengenai detail investasi ini akan dibicarakan lebih lanjut oleh Kementerian Pariwisata, pemerintah daerah Sumatera Barat dan juga bersama dengan Badan Koordinasi Penanaman Modal.
Selain itu, Jojo menjelaskan Sumatera Barat sebagai daerah dengan penduduk yang mayoritas muslim, membuat pihak Arab Saudi merasakan ada perasaan khusus dengan daerah itu. "Sumbar mayoritas muslim, mereka ada feel khusus," ujarnya.
Senada dengan Jojo, ekonom dari Universitas Indonesia, Ninasapti Triaswati, mengatakan Sumatera Barat secara kultural, lebih dekat dengan Arab Saudi. Jika realisasi investasi di Pantai Mandeh terlaksana, Nina menyatakan para keluarga Raja Salman mungkin tak perlu ke pantai di Prancis untuk berlibur.
Meski begitu, Nina melihat kedekatan kultural yang sudah dibangun ini harus bisa sampai di level investasi ekonomi. "Karena itu, memenangkan kepercayaan Arab Saudi itu penting," ujar Nina.
DIKO OKTARA