TEMPO.CO, Jakarta - Analis senior PT Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada, mengatakan pergerakan laju rupiah masih berada dalam tren stagnan. Hari ini, rupiah diperkirakan bergerak dengan kisaran support 13.382 dan resisten 13.278.
Reza berujar, peluang penguatan rupiah masih tertahan dolar Amerika Serikat. "Apresiasi dolar Amerika masih mendominasi," ucapnya dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 3 Maret 2017.
Tren sideways alias stagnan yang dialami rupiah sudah berlangsung selama beberapa hari terakhir. Kamis kemarin, rupiah sempat mengalami kenaikan di tengah sesi, tapi akhirnya kembali ke zona merah.
Baca: Dolar AS Menguat Didorong Komentar Pejabat The Fed
Reza menuturkan penguatan tersebut memberi peluang rupiah keluar tren sideways. Namun kenaikan dolar Amerika masih cukup kuat. Hal itu menahan laju rupiah.
Apresiasi dolar Amerika terjadi setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump berpidato di depan Kongres. Ia menyampaikan beberapa rencana kebijakan untuk mendorong ekonomi negara tersebut.
Simak: Minim Insentif Pasar Global, IHSG Rawan Koreksi
Menurut Reza, pidato Trump cukup memberikan optimisme akan kinerja pemerintah Amerika, meski kebijakan yang disampaikan tidak terlalu rinci.
Reza mengatakan sentimen positif dari dalam negeri pun belum direspons dengan baik. Kesepakatan kerja sama antara pemerintah Indonesia dan Arab Saudi, ucap dia, tidak terlalu berpengaruh untuk membuat rupiah menguat.
VINDRY FLORENTIN