TEMPO.CO, Jakarta - Analis First Asia Capital David Sutyanto memperkirakan laju Indeks Harga Saham Asing (IHSG) cenderung koreksi pada perdagangan awal Maret 2017. IHSG diprediksi bergerak dalam rentang konsolidasi di kisaran 5.350 hingga 5.400.
David mengatakan, pasar akan digerakkan dengan data inflasi Februari yang akan dirilis siang nanti oleh Badan Pusat Statistik. Inflasi diperkirakan sekitar 0,3 persen (mom) dan 3,82 persen (yoy). "Selain data inflasi, rilis laba emiten sektoral yang keluar turut mempengaruhi perdagangan," katanya seperti dilansir dalam keterangan tertulis, Rabu, 1 Maret 2017.
Baca: Raja Arab Pilih Berlibur ke Bali, Ini Alasannya
Harga saham sektor tambang diperkirakan sedikit tertekan akibat harga komoditas tambang tadi malam yang cenderung melemah. Sedangkan IHSG pada perdagangan kemarin bergerak di teritori positif. Namun, penguatan tertahan di resisten 5.400 dan akhirnya ditutup hanya menguat 3,8 poin atau 0,07 persen di 5.386,692. Sentimen positif terutama dipicu respons atas rilis laba 2016 sejumlah emiten yang berhasil naik di atas perkiraan.
Lihat: Terminal Bandara Ahmad Yani Semarang Diperluas
Sepanjang Februari IHSG berhasil menguat 1,75 persen setelah pada Januari bergerak flat. "Perdagangan saham sepanjang Februari lebih bergairah ketimbang Januari," kata David.
Volume transaksi rata-rata harian mencapai 18,20 miliar lembar saham. Jumlahnya meningkat dari Januari yang hanya 12,05 miliar saham. Nilai transaksi rata-rata harian juga meningkat mencapai Rp 6,20 triliun di pasar reguler. Angkanya naik dari Januari yang sebesar Rp 4,53 triliun. Namun, dana asing masih cenderung keluar. Penjualan bersih asing sepanjang Februari mencapai Rp 805,10 miliar melanjutkan penjualan bersih asing Januari sebesar Rp 965,92 miliar.
VINDRY FLORENTIN