TEMPO.CO, Makassar -Juru Bicara PT Angkasa Pura Tura Aji mengatakan telah terjadi insiden tumpahnya avtur Pertamina sekitar pukul 10.41 Wita di area apron parkir nomor 3 Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Selasa, 28 Februari 2017.
"Memang kami lihat ada tumpahan (avtur), tapi belum fix penyebabnya apa, kenapa bisa terjadi insiden itu," ucap dia kepada Tempo, Selasa malam.
Menurut Tura setelah melihat kejadian itu, pihaknya langsung melakukan pembersihan hingga pukul 11. 30 Wita. Tura menjelaskan bahwa memang ada keterlibatan pesawat Garuda dengan nomor penerbangan GA 617. Namun ia mengaku tidak mengetahui jelas, apakah pesawat itu sedang parkir atau bagaimana.
Baca: Buka Sosialisasi Tax Amnesty, Jokowi Buat Kuis Ikan Lagi
"Memang ada keterlibatan GA 617, tapi kami tidak tahu apakah pesawat saat itu sedang parkir di dekat TKP (tempat kejadian perkara) atau habis diisi bahan bakarnya," ucapnya.
Kendati demikian, ujar Tura, saat kejadian pihaknya menegur pihak-pihak terkait insiden tersebut dan meminta informasi kejadiannya. "Yang jelasnya pada prinsipnya saat itu kami amankan dulu area sekitar dengan membersihkan area tumpahan. Dan sekarang sudah aman terkendali," ucap dia.
Diketahui insiden itu bermula saat terjadi tabrakan antara truk tangki Pertamina nomor HND 14 yang dikendarai Muh. Nugroho dengan kereta angkut barang/baggage cart (BCT) milik ground handling PT Gapura Angkasa.
Simak: Impor Minyak Tiga Negara Asia Ini Naik, Kecuali Cina
Mobil tangki Pertamina tersebut sedang melaksanakan proses refueling avtur ke pesawat Garuda yang parkir di apron nomor 3. Namun saat mobil tangki Pertamina selesai melaksanakan proses refueling, kemudian akan meninggalkan TKP dengan cara mundur, tiba-tiba menabrak kereta angkut barang yang sedang melayani proses loading - unloading bagasi di pesawat Garuda GA 617.
Akibat tabrakan tersebut terjadi kebocoran avtur pada mobil tangki Pertamina tersebut. Kemudian petugas Apron Movement Control (AMC) yang tiba di lokasi menghubungi pihak PKP-PK melalui handy talky.
Selanjutnya dilakukan tindakan pembersihan apron dari avtur dengan cara menyemprotkan air dan busa yg bertujuan untuk menyelimuti bahan bakar dan mencegah kontak kembali dengan oksigen yang dapat mengakibatkan nyala api.
Lihat: Jual Saham Aramco, Arab Saudi Tak Lagi Andalkan Minyak
Kemudian dilakukan proses evakuasi terhadap kereta angkut barang yang berada di sela-sela mobil tangki Pertamina. Hinga kini PT Gapura Angkasa dan PT Pertamina masih melakukan proses investigasi terkait insiden tersebut.
DIDIT HARIYADI