TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pelaksanaan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga 2017 di Gedung Dhanapala, Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa, 28 Februari 2017. Rakornas tersebut bertujuan mendorong terwujudnya optimalisasi belanja negara.
"Rapat ini untuk bisa menyamakan persepsi (agar) penggunaan anggaran yang sudah direncanakan dan dilaksanakan tahun ini dapat berjalan lancar, sebaik mungkin, dan bebas korupsi," kata Sri Mulyani dalam sambutannya di Gedung Dhanapala, Jakarta, Selasa.
Baca: Arab Saudi Defisit, RI Terbitkan Obligasi Syariah Dolar AS
Sri Mulyani menyampaikan pesan kepada perwakilan kementerian dan lembaga terkait dengan pengelolaan anggaran setahun ke depan. "Jadi para menteri, sekretaris jenderal, direktur jenderal, dan kuasa pengguna anggaran harus mengenali setiap rupiah yang dialokasikan di setiap kementerian dan lembaganya sendiri untuk mencapai tujuan pembangunan nasional," ujarnya.
Dia berharap forum ini juga dapat memastikan pelaksanaan anggaran yang efektif, efisien, optimal, dan taat azas. Selain itu, pelaksanaan rakornas juga didasari pentingnya peran kementerian/lembaga dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan pelaksanaan program strategis nasional.
Baca: Di Pertemuan G20, RI akan Bahas Perppu Pertukaran Informasi
Sri Mulyani menjelaskan, rakornas hari ini juga dapat mengevaluasi berbagai kendala yang menghambat kinerja pelaksanaan anggaran 2016. Di antaranya pelaksanaan kegiatan yang tidak terencana dengan baik dan menumpuk di akhir tahun, ketidaktepatan waktu penyelesaian tagihan kepada negara, dan penyampaian data kontrak. "Kami harap ditemukan solusinya sehingga kendala itu tidak terulang lagi," kata dia.
Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017 telah ditetapkan belanja negara Rp 2.080,5 triliun. Kementerian/lembaga sebagai pengguna anggaran, kata Sri Mulyani, berperan penting dalam optimalisasi anggaran belanja. Khususnya untuk peningkatan sarana infrastruktur dan kesejahteraan sosial serta meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan masyarakat.
Baca: Kementerian Keuangan Kaji Penawaran Saham Aramco
"Optimalisasi belanja negara itu dapat menciptakan multiplier effect bagi perekonomian masyarakat," ucapnya.
GHOIDA RAHMAH