TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah akan memperbaiki 551 rumah tidak layak huni di Kabupaten Sragen melalui program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) tahun ini. Direktur Rumah Swadaya Direktorat Jenderal Penyediaan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Raden Johny Fajar Sofyan Subrata menyatakan jumlah rumah penerima BSPS di Sragen tahun ini meningkat dibanding tahun sebelumnya.
Pada 2016, jumlah bantuan bedah rumah hanya diberikan untuk 500 rumah. “Penyaluran BSPS ini merupakan bentuk perhatian dari pemerintah terhadap masyarakat miskin yang memang benar-benar memerlukan bantuan perumahan. Kami akan berusaha agar penyaluran bantuan ini merata di setiap kecamatan yang ada di Sragen,” kata Johny, melalui keterangan tertulis, Senin, 27 Februari 2017.
Baca: Masyarakat Miskin Bisa Ajukan Permohonan Bedah Rumah
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional, Kementerian PUPR menargetkan menurunkan jumlah rumah tak layak huni dari 2,5 juta unit pada 2015 menjadi 1,9 juta unit pada 2019. Pada 2016, pemerintah telah memperbaiki 97.888 rumah, meningkat dibanding pada 2015, yang mencapai 82.245 rumah.
Baca Juga:
Program BSPS memang merupakan salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas rumah milik masyarakat miskin yang ada di seluruh Indonesia. Jumlah bantuan yang disalurkan mencapai sekitar Rp 15 juta untuk peningkatan kualitas rumah dan Rp 30 juta untuk pembangunan rumah baru.
Dalam pelaksanaannya, Kementerian PUPR bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk mendata calon penerima bantuan. Bantuan yang diberikan adalah dalam bentuk bahan bangunan untuk peningkatan kualitas rumah serta pembangunan rumah baru di atas lahan milik masyarakat miskin yang tidak memiliki kemampuan pendanaan.
ANGELINA ANJAR SAWITRI
Baca Juga: