TEMPO.CO, Jakarta - Koperasi Simpan Pinjam (Kospin) Jasa hingga Februari 2017 telah mencatatkan kepemilikan aset hingga lebih dari Rp 7 triliun, dengan total 133 kantor cabang di daerah. Ketua Umum Kospin Jasa, Andy Arslan Djunaid mengatakan pertumbuhan itu disebabkan oleh strategi yang telah diterapkan.
Baca : Koperasi Simpan Pinjaman Jasa Siap Salurkan KUR Maret 2017
“Salah satunya melalui pendekatan rutin terhadap media sehingga anggota percaya, yakin, dan mengerti sejauh mana kami sudah berkiprah,” kata dia, dalam keterangan tertulis, Minggu, 26 Februari 2017.
Andy mengatakan pinjaman Kospin Jasa yang telah disalurkan mencapai Rp 584 miliar, dengan jumlah tabungan safari secara nasional mencapai Rp 210 miliar. Menurut Andi, Bali menjadi salah satu daerah yang turut menyumbang pertumbuhan pinjaman. Namun, menurut Andi, gairah menabung di Bali masih rendah.
Baca: Aplikasi CashCoop Gratis Khusus Koperasi Diluncurkan
“Kita perlu tingkatkan, karena untuk program pembiayaan sudah bagus, tapi semangat menabung di Kospin Jasa perlu ditingkatkan,” katanya lagi. Andy menuturkan keberadaan Kospin Jasa membantu pengembangan gerakan koperasi dan sektor riil di masyarakat, melalui peningkatan dan perluasan akses permodalan kepada anggota dan masyarakat sekitar.
Kospin Jasa baru-baru ini pun meresmikan kantor cabang di Jalan Teuku Umar, Denpasar, Bali. “Kami mengharapkan cabang baru ini dapat bermanfaat untuk perekonomian Bali,” ujarnya. Selain itu, Kospin Jasa juga diharapkan mampu membantu pertumbuhan wirausaha baru yang unggul, untuk menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kapasitas usaha mikro.
Sementara itu, Kospin Jasa resmi menjadi penyalur kredit usaha rakyat (KUR)untuk pelaku UMKM mulai Maret 2017. Pemerintah membutuhkan waktu tiga bulan untuk menyiapkan Kospin Jasa sebagai penyalur KUR, dan kini tengat menunggu penyelesaian Sistem Informasi Kredit Program (SIKP). Sehingga Kospin Jasa ditargetkan resmi menyalurkan KUR pada bulan depan
GHOIDA RAHMAH