TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo akan berkunjung ke Australia pada 25-26 Februari 2017 mendatang. Dalam kunjungan tersebut Jokowi dijadwalkan menikmati makan malam privat dengan Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull.
Baca: Dua Hari di Australia, Ini yang Diincar Jokowi
"Berbeda dari kunjungan biasanya, ada makan malam antar-kedua pemimpin. Yang hadir hanya presiden dan ibu negara," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Nasir di kantornya, Kamis, 23 Februari 2017.
Undangan Turnbull tersebut, kata Arrmanatha, menggambarkan kedekatan kedua pihak. "Tentu kunjungan ini akan membahas berbagai isu yang penting, terutama di bidang ekonomi," kata dia.
Baca: Jokowi Tak Khusus Bahas Soal Militer Saat Kunjungi Australia
Jokowi dan Turnbull juga akan membicarakan perluasan kerja sama sektor penting lain, seperti pendidikan, keamanan dunia maya (cyber security), kerja sama maritim, dan investasi.
Presiden ketujuh Indonesia itu rencananya juga akan meresmikan sejumlah balai bahasa Indonesia di Australia. Dengan demikian, Indonesia memiliki balai bahasa baru selain yang sudah berdiri di Canberra, Perth, dan Melbourne. Ada pula rencana Jokowi bertemu dengan masyarakat Indonesia yang tinggal di Australia.
Kunjungan Jokowi diharapkan berujung penandatanganan sejumlah nota kesepahaman (MoU). Saat tiba di Australia, Jokowi akan disambut secara kenegaraan oleh Gubernur Jenderal Australia di Sydney. "Ada state lunch juga," tutur Arrmanatha.
YOHANES PASKALIS