Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Industri Sarung Tangan Karet Lokal Eksis di Pasar Ekspor

image-gnews
Menteri Perindustrian, Airlangga Hartato usai rapat dengan Kemenko Perekonomian membahas struktur harga gas industri, di Jakarta, 4 Oktober 2016. Tempo/Richard Andika
Menteri Perindustrian, Airlangga Hartato usai rapat dengan Kemenko Perekonomian membahas struktur harga gas industri, di Jakarta, 4 Oktober 2016. Tempo/Richard Andika
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Industri sarung tangan karet merupakan salah satu manufaktur hilir yang tengah diprioritaskan pengembangannya sebagai sektor padat karya berorientasi ekspor, dan juga dipacu daya saingnya melalui kegiatan riset teknologi secara mandiri agar meningkatkan produksi dan inovasi.

“Industri sarung tangan karet mampu bertahan dan berkembang dengan baik dari segi kemampuan produksi maupun ekspor, meskipun saat ini masih menghadapi kendala ketidakpastian pasokan gas baik dari sisi volume maupun harga yang relatif masih kurang kompetitif jika dibandingkan dengan negara pesaing lainnnya,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto pada Peresmian Glove Plant 6 PT. Medisafe Technologies di Deli Serdang, Sumut, Kamis (23 Februari 2017).

Menperin melalui rilis pers megungkapkan, produsen sarung tangan karet nasional saat ini mampu menunjukkan eksistensinya di kancah persaingan global baik secara kualitas maupun kuantitas.

Hal ini dilihat dari kemampuan produk sarung tangan karet Indonesia yang menembus pasar ekspor, di mana lebih dari 90 persen dipasarkan ke berbagai negara di benua Amerika dan Eropa.

“Nilai ekspor sarung tangan karet Indonesia tahun 2016 sebesar USD 232,50 juta atau menempatkan posisi sarung tangan karet sebagai produk ekspor kedua terbesar setelah ban dalam produk barang-barang karet hilir,” paparnya.

Menperin optimistis, kemampuan ekspor tersebut masih dapat ditingkatkan mengingat terbukanya peluang yang besar seiring globalisasi perdagangan yang terjadi saat ini.

Oleh karena itu, diperlukan upaya-upaya strategis baik dari Pemerintah maupun para pelaku usaha untuk meningkatkan daya saing industri sarung tangan karet nasional sehingga produknya mampu meraih kepercayaan pasar.

Direktur Industri Kimia Hilir Kemenperin Teddy Caster Sianturi mengatakan industri hilir berbasis karet merupakan salah satu sektor prioritas yang akan dikembangkan dalam jangka menengah dan panjang. Hal ini berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 14 tahun 2015 tentang Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) 2015-2035.

“Berbekal hal tersebut, Pemerintah telah memiliki landasan yang kuat untuk mengambil kebijakan-kebijakan untuk semakin mendorong pertumbuhan industri berbasis karet, antara lain memberikan proteksi, mengoptimalkan iklim usaha serta pemberian berbagai macam fasilitas insentif bagi industri existing dan calon investor baru,” papar Teddy.

Dalam upaya peningkatan kinerja industri sarung tangan karet nasiaonal, menurutnya, keberadaan fasilitas penelitian dan pengembangan sangat diperlukan mengingat Indonesia merupakan negara penghasil karet alam terbesar kedua di dunia setelah Thailand.

Namun, selama ini 80 persen produk karet alam primer Indonesia diekspor dan hanya 20 persen yang dikonsumsi dalam negeri.

“Untuk itu, kami berharap agar pembangunan fasilitas penelitian dan pengembangan menjadi salah satu prioritas bagi produsen sarung tangan karet dalam rangka meningkatkan daya saing industri nasional,” ujar Teddy.

Selanjutnya, produsen sarung tangan karet dalam negeri diminta agar lebih lanjut melakukan inovasi teknologi, proses produksi dan pengembangan produk-produk sarung tangan karet bernilai tambah tinggi.

Selain itu, semakin banyak menggunakan bahan baku dan bahan penolong yang berasal dari dalam negeri, meningkatkan penyerapan tenaga kerja Indonesia, dan tetap menjaga kelestarian lingkungan dengan menerapkan produksi bersih.

Investasi USD 25 juta Pada kesempatan tersebut, Menperin memberikan apresiasi kepada PT. Medisafe Technologies atas penambahan lapangan kerja baru bagi masyarakat khususnya di Sumatera Utara melalui investasi perluasan Glove Plant 6 senilai USD 25 juta untuk memproduksi sarung tangan sintetis.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sejak berdirinya tahun 1989, Medisafe menjadi produsen sarung tangan yang memenuhi kebutuhan dan standar internasional untuk sarung tangan jenis lateks, nitrile dan polikloropren.

Menurutnya, Pemerintah sangat mendukung upaya-upaya pengembangan yang dilakukan PT. Medisafe Technologies, sebagai pertanda bahwa peluang usaha di Indonesia sangat terbuka.

"Kami berharap pula perkembangan industri sarung tangan karet akan berjalan dengan sukses tanpa adanya hambatan atau rintangan, sehingga perolehan devisa melalui ekspor akan terus meningkat,” ungkap Airlangga.

Group Chairman - Indorama Corporation, Sri Prakash Lohia mengatakan, PT Medisafe Technologies sebagai anak perusahaan Indorama Corporation - Singapura, kini telah memiliki pabrik canggih terbaru yang memproduksi sarung tangan sintetis sekali pakai untuk kegiatan medis dengan kapasitas lebih dari 600 juta buah.

Sehingga dengan tambahan investasi tersebut, kapasitas produksi perusahaan meningkat menjadi 2,7 miliar sarung tangan per tahun dengan menyerap tenaga kerja sebanyak 1.700 karyawan.

“Indonesia merupakan pilar utama dari strategi pertumbuhan kami di Asia Pasifik. Kehadiran produk lokal yang berkualitas tinggi di pasar internasional ini menandakan dasar untuk pertumbuhan industri lebih lanjut,” paparnya.

Investasi ini juga, menurutnya, menjadi bukti dari komitmen perusahaan untuk terus berkontribusi terhadap perekonomian Indonesia, salah satunya dengan membangun proyek padat teknologi yang canggih.

"Indonesia beruntung karena punya banyak tenaga kerja muda dan adanya perhatian khusus dari pemerintah, sehingga ini bisa membuat Indonesia lebih berdaya saing di dunia melalui kontribusi industri sarung tangan,” tambahnya.

Sementara itu, Chairman Medisafe dan YTY Group, Vikram Hora mengungkapkan, Medisafe adalah produsen sarung tangan sintetis sekali pakai terbesar di Indonesia. Produk yang dihasilkannya, 99 persen diekspor ke Amerika Serikat dan Eropa.

"Bersama dengan perusahaan induk terdekatnya, YTY Group - Malaysia, kami menjadi produsen terbesar sarung tangan sintetis sekali pakai di dunia dengan kapasitas tahunan sekitar 17 miliar buah,” tuturnya.

Sebagai pelopor sarung tangan generasi lanjut, Vikram menyampaikan, Medisafe dan YTY Group saat ini adalah mitra manufaktur dari sejumlah besar distributor sarung tangan terbesar dan terefisien di dunia.

"Dari total produksi kami di Indonesia, hanya satu persen untuk memenuhi permintaan dalam negeri karena selebihnya diekspor,” ungkapnya.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Intip Spesifikasi Samsung Galaxy A35 5G, Meluncur Pertengahan Maret 2024

9 hari lalu

Samsung Galaxy A35 5G. Gsm.arena.com
Intip Spesifikasi Samsung Galaxy A35 5G, Meluncur Pertengahan Maret 2024

Spesifikasi Samsung Galaxy A35 5G mulai dipromosikan. Gawai ini termasuk kelas menengah, namun fiturnya lengkap dan mumpuni.


Setelah 4 Tahun Tak Digelar Gaikindo, Ini Hal Menarik di GIICOMVEC 2024

10 hari lalu

Pameran kendaraan komersial GIICOMVEC akan digelar pada 7-10 Maret 2024.
Setelah 4 Tahun Tak Digelar Gaikindo, Ini Hal Menarik di GIICOMVEC 2024

Setelah empat tahun vakum, Gaikindo kembali adakan Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo (GIICOMVEC) 2024. Apa yang menarik?


TMMIN Terima Penghargaan Lighthouse Industry 2024

27 hari lalu

TMMIN dapat penghargaan Lighthouse Industry 2024 dari Kementerian Perindustrian. (Dok TMMIN)
TMMIN Terima Penghargaan Lighthouse Industry 2024

TMMIN menerima penghargaan Lighthouse Industry 2024 setelah dianggap berkontribusi dalam meningkatkan produktivitas dan daya saing industri otomotif.


Cara Cek IMEI iPhone Terdaftar atau Tidak di Kemenperin

17 Januari 2024

Sekarang, sudah banyak orang yang menjual iPhone bekas. Sebelum membeli, sebaiknya cek IMEI iPhone apakah terdaftar atau tidak. Foto: Canva
Cara Cek IMEI iPhone Terdaftar atau Tidak di Kemenperin

Sekarang, sudah banyak orang yang menjual iPhone bekas. Sebelum membeli, sebaiknya cek IMEI iPhone apakah terdaftar atau tidak.


Komisi VII DPR Bakal Panggil PT ITSS dan Kementerian Perindustrian Buntut Insiden Ledakan Tungku Smelter

9 Januari 2024

Kebakaran di PT ITSS Morowali, Sulawesi Tengah. Dok. Istimewa
Komisi VII DPR Bakal Panggil PT ITSS dan Kementerian Perindustrian Buntut Insiden Ledakan Tungku Smelter

Wakil Ketua Komisi VII DPR Eddy Soeparno mengatakan bakal memanggil Kementerian Perindustrian dan PT Indonesia Tsingshan Stainless Stell (ITSS).


Indef Sebut Investasi Sektor Industri Pengolahan Berpusat di Pulau Jawa

28 Desember 2023

Pengunjung tengah melihat salah satu stan Pameran industri mesin, pengolahan dan material plastik dan karet internasional pada Plastics & Rubber Indonesia 2023 di JiExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis 16 November 2023. Kementerian Perindustrian mencatat bahwa nilai ekspor dari sektor plastik dan karet di awal tahun mencapai 1,68 milliar dollar AS. Industri ini bahkan menjadi salah satu dari 8 subsektor yang mengalami ekspansi hingga Juni 2023. Kinerja positif juga tercatat dari industri mesin pencetak (Mould) yang berkontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional. Tercatat bahwa kinerja ekspor industri mold tahun lalu mencapai US$ 15,8 juta.. Tempo/Tony Hartawan
Indef Sebut Investasi Sektor Industri Pengolahan Berpusat di Pulau Jawa

Ekonom Indef Riza Annisa Pujarama mengatakan ada ketimpangan realisasi investasi di sektor industri pengolahan.


Terpopuler: Dugaan Pelanggaran Kasus Ledakan Smelter Nikel Cina di Indonesia, Waskita Karya Lanjutkan PHK

26 Desember 2023

Kelalaian dalam penerapan prosedur keselamatan kerja diduga turut memantik kebakaran tungku smelter Tsingshan Group di kawasan industri IMIP, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.
Terpopuler: Dugaan Pelanggaran Kasus Ledakan Smelter Nikel Cina di Indonesia, Waskita Karya Lanjutkan PHK

Terpopuler: Dugaan pelanggaran di kasus ledakan smelter nikel milik Cina di Indonesia, Waskita Karya berpotensi lanjutkan PHK karyawan.


Smelter Nikel di Morowali Meledak, Kemenperin Minta Perusahaan Penuhi Hak Korban

24 Desember 2023

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita saat groundbreaking pabrik nikel PT Mitra Murni Perkasa di Balikpapan, Kalimantan Timur, Senin (11 September 2023). (ANTARA/HO-Kementerian Perindustrian/rst)
Smelter Nikel di Morowali Meledak, Kemenperin Minta Perusahaan Penuhi Hak Korban

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) minta PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) penuhi hak korban ledakan smelter nikel di Morowali.


Tungku Smelter Meledak, Kementerian ESDM: Pengawasan Kepatuhan K3 Wewenang Kemenperin

24 Desember 2023

Kebakaran di PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS), Morowali, Sulawesi Tenggara, 24 Desember 2023. Insiden bermula dari kecelakaan yang dialami sejumlah pekerja saat melakukan perbaikan tungku dan pemasangan pelat pada bagian tungku.  Foto: Partai Buruh Kabupaten Morowali.
Tungku Smelter Meledak, Kementerian ESDM: Pengawasan Kepatuhan K3 Wewenang Kemenperin

Kementerian ESDM mengatakan bahwa pengawasan kepatuhan K3 industri smelter nikel wewenang Kementerian Perindustrian.


5 Rekomendasi Hilirisasi Industri dari Alumni FTUI untuk Capres 2024, Ini Isinya

16 Desember 2023

Ilustrasi Kampus Universitas Indonesia 2022. (DOK. HUMAS UI)
5 Rekomendasi Hilirisasi Industri dari Alumni FTUI untuk Capres 2024, Ini Isinya

Iluni FT UI rekomendasikan lima harapan atau yang mereka sebut Panca Naraya terkait program hilirisasi kepada para capres di Pilpres 2024.