TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan proyek mass rapid transit (MRT) Kamis ini mencapai pengeboran terakhir.
"Hari ini merupakan hari terakhir upaya melakukan pekerjaan pengeboran dari dua sisi dan empat bor," kata Budi Karya seusai meninjau terowongan proyek MRT mendampingi Presiden Joko Widodo di Jakarta, Kamis, 23 Februari 2017. Keempat bor tersebut adalah Antareja 1, Antareja 2, Mustikabumi 1, dan Mustikabumi 2.
Budi Karya menilai capaian tersebut akhirnya bisa diraih setelah menjadi hambatan selama belasan tahun dan tidak dapat dilakukan. Budi berharap dengan adanya MRT ini masyarakat dapat menggunakan transportasi publik tersebut dengan baik.
"Masyarakat harus bisa mengapresiasi upaya yang begitu sulit dan mahal ini, harus dipelajari dan dimengerti sopan santun, kebiasaan seperti merokok, budaya antre dan disiplin," ucap Budi Karya.
Simak:
Freeport Krisis, Jumlah Penumpang Garuda ke Timika Turun
Peneliti UGM Sebut Ancaman Freeport Hanya Gertak Sambal
Ribuan Karyawan Total Akan `Bedol Deso` ke Pertamina
Dengan bertemunya keempat bor menandakan pengerjaan MRT Jakarta struktur bawah tanah dari Sisingamangaraja hingga Bundaran Hotel Indonesia (HI) telah selesai 80 persen.
Sementara itu, struktur layang sendiri dari Lebak Bulus ke Sisingamangaraja telah selesai hingga 50 persen. "Secara garis besar, pengerjaan MRT Jakarta sampai saat ini adalah 65 persen," ujar Budi Karya.
Terdapat tiga fase pembangunan proyek MRT yaitu fase pertama jalur Lebak Bulus - Bundaran HI sepanjang 16 kilometer, fase kedua Bundaran HI - Ancol Timur sepanjang 13,5 kilometer yang akan dibangun pada 2019, dan fase ketiga Cikarang - Balaraja sepanjang 87 kilometer yang akan dibangun pada 2020.
MRT mulai dibangun pada 2013 dan membentang sepanjang kurang lebih 110 kilometer dari Utara - Selatan dan Barat - Timur.
Lihat: Unair Dukung Nasionalisasi Freeport, Menteri Jonan Setuju
Dengan kondisi terowongan yang sudah tersambung, untuk itu Presiden Joko Widodo meminta MRT dapat dioperasikan pada Maret 2019. "Kita sudah bisa menyampaikan seluruh terowongan yang dibangun untuk MRT sudah sambung, hari ini sudah sambung," katanya.
Terowongan MRT yang tersambung yang dimaksud Presiden adalah terowongan baik dari arah Patung Pemuda ke Setiabudi, dan dari arah Bundaran HI ke Setiabudi. Meskipun begitu, Presiden menegaskan pada saat Asian Games 2018 kondisi jalan raya di atas terowongan MRT harus sudah rapi dan bersih, sehingga dengan begitu tidak mengganggu penyelenggaraan Asian Games.
"MRT ini akan beroperasi kurang lebih pada Maret 2019, tetapi pada saat Asian Games 2018 di atas semuanya sudah jadi dan sudah bersih," kata Presiden Jokowi.
Kepala Negara pun berharap jadwal proyek pembangunan ini dapat selesai tepat pada waktunya. Terkait pembiayaan pembangunan infrastruktur di Indonesia saat ini, Jokowi mengatakan dapat berasal dari berbagai sumber.
"Pendanaan ini banyak sekali bisa dari APBN, bisa dari kombinasi APBN dan APBD seperti di sini (pembangunan MRT), bisa juga dari PPP (kerja sama swasta pemerintah), dengan badan usaha bisa, bisa juga dari investasi," ujar Jokowi.
Dengan kombinasi pendanaan ini diharapkan akan mempercepat progres pembangunan infrastruktur. "Menurut saya, masalah pembiayaan saya kira sampai saat ini belum ada keluhan,baik dari Kementerian maupun BUMN dan swasta," tutur Presiden Jokowi.