TEMPO.CO, Balikpapan - PT Angkasa Pura Balikpapan, Kalimantan Timur, mengaku masih merugi dalam pengelolaan area airport seluas 9.500 meter persegi. Okupasi bangunan empat lantai di bandar udara hanya 59 persen dari total area yang dipersiapkan untuk konsep airport mall.
“Kami masih merugi dalam pengelolaan area Bandara Sepinggan,” kata CO General Manager Angkasa Pura Balikpapan, Sulkan, di Balikpapan, Kamis, 23 Februari 2017.
Sulkan mengatakan Angkasa Pura mempergunakan dana pinjaman Rp 2 triliun guna membangun Bandara Sepinggan tiga tahun lalu. Mereka masih harus menanggung beban bunga pinjaman yang nominalnya tidak sedikit.
Baca: Peneliti UGM Sebut Ancaman Freeport Hanya Gertak Sambal
Terkait dengan hal itu, Sulkan menyatakan pihaknya harus mengupayakan pemasukan dalam pengelolaan Bandara Sepinggan. Selain jasa operasional penerbangan, Bandara Sepinggan juga melakukan jasa retail penyewaan area airport.
Saat ini terdapat 49 tenant yang menyewa beberapa area Bandara Sepinggan yang bergerak di bidang layanan jasa food court, transportasi, dan jasa. Mereka dikenakan beban sewa Rp 470 ribu per meter persegi per bulan.
“Tarif yang dibebankan kepada tenant masih disesuaikan dengan kondisi perekonomian saat ini,” ucap Sulkan.
Baca: BPTJ Rancang Rencana Induk Transportasi Jabodetabek
Bandara Sepinggan diproyeksikan mampu melayani lalu lintas penerbangan 15 juta penumpang per tahun. Hingga kini, Bandara Sepinggan hanya mampu melayani 7 juta penumpang per tahun.
“Kondisi pelemahan ekonomi global juga berdampak di Kalimantan Timur. Imbasnya terdampak pada kami pula dengan penurunan jumlah penumpang sehingga maskapai juga mengurangi intensitas penerbangan,” tutur Sulkan.
Sulkan mengatakan Bandara Sepinggan terus berinovasi untuk mencari konsep terbaik dalam mengelola potensinya. Target pendapatan Bandara Sepinggan otomatis terkoreksi sebagai bahan laporan direksi PT Angkasa Pura I (Persero).
“Kami sudah melaporkan dan mereka memaklumi mengingat kondisi saat ini,” katanya.
Baca: Menteri Bappenas: Pelabuhan Batam Minimal Sekelas Johor
Dalam berbagai kesempatan, otoritas Bandara Sepinggan menyebutkan 20 persen kawasan terminal atau seluas 110 ribu meter persegi dimanfaatkan untuk kepentingan layanan jasa retail swasta.
PT Angkasa Pura Retail menilai jasa retail sangat prospektif di Bandara Sepinggan, Balikpapan. Keberadaan jasa retail diyakini mampu mendongkrak pendapatan airport di masa mendatang.
Lima toko retail saat awal pembukaan airport sudah diharapkan menyumbangkan pendapatan Rp 30 miliar per tahun.
SG WIBISONO