TEMPO.CO, BATAM - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro mendorong pengembangan pelabuhan Batam, Kepulauan Riau dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Dengan demikian, tingkat investasi Riau dapat menyaingi Singapura dan Malaysia.
Baca : Perpu Kerja Sama Pertukaran Informasi Akan Diterbitkan
"Pelabuhan Batam pasti trafficnya besar. Apalagi kalau kerjasama dengan pelayaran dunia. Batam harus jadi hub berikutnya," kata Bambang dalam rapat koordinasi teknis pembangunan, Rabu 22 Februari 2017.
Bambang menargetkan pengembangan pelabuhan Batam minimal sekelas dengan Pelabuhan Johor, Malaysia. Ia menilai layanan jasa dan infrastruktur pelabuhan Batam tak kompetitif.
Baca : Kepemilikan Saham Asing di Perusahaan Asuransi Akan Dibatasi
Pemerintah sedang merancang pembangunan lima pelabuhan utama internasional. Salah satunya adalah Pelabuhan Kuala Tanjung di Sumatera Utara. Dengan skema KPBU, Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau tak perlu bergantung pada transfer dana ke daerah atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.
Bambang meminta Gubernur Kepulauan Riau mengajukan proposal pembangunan dengan menggandeng Badan Usaha. "Ini harus inisiatif pemerintah daerah. Selama tak ada pelabuhan, Batam hanya menjadi ekor Singapura," kata Bambang.
Skema KPBU adalah salah satu alternatif Pembiayaan Investasi Non Anggaran Pemerintah (PINA) atau tidak berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Sumber pendanaan bisa berasal dari penanaman moda, pengelolaan dana jangka panjang seperti dana pensiun dan asuransi, dana BUMN, atau lembaga pembiayaan lain yang sah.
Pemerintah akan membagi proyek-proyek strategis berdasarkan kebutuhan pembiayaannya. Misalnya, pembangunan jalan tol dapat dibiayai oleh BUMN, kebutuhan air minum oleh badan usaha, investasi swasta untuk pembangunan prasarana perhotelan, dan anggaran daerah untuk rehabilitasi jalan dan rumah sakit.
Sebelumnya, Gubernur Kepulauan Riau Nurdin Basirun mengatakan investasi Malaysia dan Singapura melaju pesat karena memiliki infrastruktur yang lengkap. Infrastruktur juga mendorong pertumbuhan pariwisata. "Kepulauau Riau akan jadi tempat wisata paling ramai kedua setelah Bali jika infrastruktur lengkap," kata dia.
PUTRI ADITYOWATI