TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono telah memerintahkan Balai Besar Pelaksanaan Jalan (BBPJN) untuk menyisir lubang di jalan-jalan yang rusak, terutama di kawasan Pantai Utara (pantura) Jawa. Basuki meminta perbaikan jalan di sepanjang Provinsi Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur rampung dalam dua pekan.
Basuki memberikan instruksi kepada Direktur Jenderal Bina Marga Arie Setiadi Moerwanto untuk memantau secara intensif perbaikan jalan yang sedang dilakukan. “Sejak pekan lalu, saya terus memantau perbaikan ruas-ruas jalan Pantura, termasuk jalan nasional di Jawa Timur,” ucapnya dalam siaran persnya, Rabu, 22 Februari 2017.
Adapun perbaikan jalan yang dilakukan seperti penutupan lubang yang bersifat sementara. Perbaikan jalan tersebut belum bisa dilakukan secara permanen karena masih terkendala hujan. Terkait dengan curah hujan tinggi, Basuki meminta pihak yang bertanggung jawab atas pemeliharaan jalan Pantura membuat perencanaan yang lebih baik.
Baca: Kementerian Pekerjaan Umum Luncurkan Aplikasi Jalan Kita
“Rencana kerja dibuat berdasarkan tren hujan yang terjadi. Tentunya hujan tidak berlangsung sepanjang hari. Jadi, begitu berhenti hujannya, pekerjaan (perbaikan) bisa dilaksanakan," ujar Basuki. Basuki menuturkan perbaikan permanen baru akan efektif apabila dilakukan saat cuaca cerah dengan penghamparan aspal dalam volume yang lebih besar.
Sementara itu, Arie Setiadi mengatakan penanganan darurat kerusakan jalan nasional, khususnya di Pantura Jawa, akan selesai akhir Februari ini. Hal tersebut disampaikan saat memantau sapu lubang di ruas jalan Surabaya-Lamongan-Tuban di Provinsi Jawa Timur kemarin.
Adapun pemantauan sapu lubang juga dilakukan pada ruas-ruas jalan Sidoarjo dan Probolinggo yang dilakukan Direktur Preservasi Jalan Direktorat Jenderal Bina Marga Poltak Sibuea. Sedangkan dua tim lain memantau sapu lubang di Malang dan Madiun. Sementara itu, Direktorat Jenderal Bina Marga akan berupaya memenuhi kebutuhan pendanaan peningkatan dan pemeliharaan drainase jalan dalam kontrak pekerjaan yang berjalan.
Baca: April 2015, Proyek Rp 118 T Kementerian PU Dimulai
Menurut Arie, kerusakan serius sebagian jalan Pantura Jawa, mulai Banten hingga Jawa Timur, terjadi akibat beban kendaraan berlebih dana intensitas hujan yang tinggi dalam beberapa bulan terakhir. Arie memperkirakan curah hujan tinggi terus berlangsung hingga akhir Maret 2017.
LARISSA HUDA