TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo meminta kepada tiap pejabat di Kementerian Perdagangan agar hati-hati saat mengambil kebijakan terkait dengan kuota impor. Secara detail presiden tidak menyebutkan jenis kuota impor yang mesti diperhatikan oleh Kemendag.
"Berkaitan dengan kuota. Berhati-hati, di sini banyak yang masuk sel gara-gara ini," kata Presiden Jokowi saat membuka rapat kerja Kementerian Perdagangan di Istana Negara, Jakarta, Selasa, 21 Februari 2017.
Baca : Jokowi Perintahkan Menteri Enggar Perbaiki Pasar Tradisional
Ada dua tokoh politikus yang terjerat dalam kasus kuota impor. Belum lama ini Ketua Dewan Perwakilan Daerah Irman Gusman ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. Irman dianggap memperdagangkan pengaruhnya kepada Bulog untuk meloloskan jatah impor gula bagi sebuah perusahaan di Sumatera Barat.
Sebelumnya ada politikus Partai Keadilan Sejahtera Luthfi Hasan Ishaaq yang terjerat kasus suap kuota impor daging sapi di Kementerian Pertanian. Pengadilan menjatuhkan hukuman 16 tahun penjara kepada Luthfi. Menurut pengadilan, ia terbukti menerima suap Rp 1,3 miliar dari Direktur Utama PT Indoguna Utama, Maria Elizabeth Liman.
Baca : Jokowi Sebut Pasar Ekspor Baru Tak Diurus
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengaku sudah melakukan pembenahan agar kasus serupa tidak terulang. Salah satunya ialah proses perizinan yang sudah menerapkan mekanisme online. "Jadi tidak banyak berhubungan dengan orang. Itu sudah mengurangi sangat signifikan," kata dia.
Ke depan, Kemendag bersama Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian tengah menggodok skema kuota tarif. Ia mengatakan perlu ada skema yang bisa mengendalikan harga. Ia mencontohkan bila ada kenaikan kuota impor maka negara bisa mendapatkan sesuatu dari itu. "Lewat dari jumlah tertentu dia akan dikenakan tarif. Kami akan bahas formulasinya," ucap Enggartiasto.
ADITYA BUDIMAN