TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah segera merespons masalah penurunan harga gabah di berbagai daerah. Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan Presiden Joko Widodo telah memintanya terjun langsung ke lapangan.
"Kami langsung rapat membentuk tim khusus melakukan serap gabah di lapangan dengan harga yang menguntungkan petani," ujar Amran setelah bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Senin, 20 Februari 2017.
Sebagaimana telah diberitakan, penurunan harga gabah kering di tingkat petani terus berlanjut. Jika beberapa waktu lalu penurunan harga gabah kering sampai di bawah harga pembelian pemerintah (HPP), yaitu Rp 3.000 per kilogram, pada bulan Februari ini harga komoditas tersebut di bawah angka itu.
Untuk Rembang, misalnya, dari harga Rp 3.500 per kg pada Januari lalu turun menjadi Rp 2.700 per kg per 13 Februari 2017. Contoh lain, di Grobogan, harga pada Januari lalu masih Rp 3.500 per kg, sekarang turun menjadi Rp 2.800 per kg.
Di sisi lain, jumlah daerah yang harga gabahnya di bawah HPP juga bertambah. Jika sebelumnya penurunan harga gabah kering hanya terjadi di Purworejo, Jepara, Kendal, Banjarnegara, Grobogan, Rembang, dan Tuban, pada Februari ini penurunan serupa juga terjadi di Pati, Blora, Kediri, Sragen, Wonogiri, Kediri, Demak, Magetan, Ngawi, Tegal, Klaten, dan Sukoharjo.
Amran berujar, penurunan itu tidak bisa dibiarkan terlalu lama. Ketakutannya, harga makin jatuh menjauh dari harga ideal. Adapun harga ideal yang diincar adalah Rp 3.700 per kg.
"Biasanya, kalau bulan Februari, harga gabah bertengger di angka Rp 4.000-5.000 per kg. Kalau sekarang, ada yang Rp 3.500, Rp 3.400, dan Rp 3.100 per kg," tutur Amran.
ISTMAN M.P.