TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani meninjau proyek pembangunan tol Semarang-Solo. Peninjauan itu didampinigi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk melihat kesiapan infrstruktur yang mendukung kelancaran arus mudik Lebaran 2017.
Pembangunan jalan tol Semarang-Solo sepanjang 72,64 kilometer tersebut dibagi ke dalam lima seksi. Untuk pembangunan seksi I sepanjang 10,85 kilometer, dari Semarang-Ungaran, sudah beroperasi 11 November 2011. Semantara itu, pembangunan seksi II Ungaran-Bawen dengan panjang 11,99 kilometer telah dioperasikan pada 4 April 2014.
Baca Juga: Pemerintah Desain Ulang Tol Semarang-Demak
“Seksi III Bawen-Salatiga 17,6 km, progres fisiknya saat ini mencapai 90,48 persen, dan ditargetkan rampung Maret 2017 sehingga bisa dioperasikan melayani arus mudik Lebaran 2017,” kata Basuki dalam keterangan tertulis Sabtu, 18 Februari 2017.
Adapun pembangunan seksi IV Salatiga-Boyolali sepanjang 24,5 kilometer saat ini sedang dalam proses konstruksi dan pembebasan lahan. Sampai saat ini progresnya sudah mencapai 97,6 persen. Demikian juga seksi V Boyolali-Kartasura sepanjang 7,74 kilometer juga dalam proses konstruksi dan pembebasan lahan dengan progres 98,82 persen.
“Untuk jalan tol Solo-Ngawi-Sragen akan fungsional bisa dilalui pada mudik tahun ini,” ungkap Menteri Basuki
Basuki menambahkan dalam pembebasan lahan untuk tol Trans Jawa bisa dipercepat melalui sejumlah langkah khusus. Salah satunya dengan adanya dana talangan dari Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN). Pada 2016, dana LMAN yang terserap untuk proyek jalan tol sebesar Rp15,75 triliun.
Simak: Pembebasan Lahan Jalan Tol Semarang-Demak Dilanjutkan
“Saya mengapresiasi kerjasama yang semakin baik dengan Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR) dan Mahkamah Agung yang ikut mendorong pembebasan lahan,” ujar Basuki.
Terkait pembebasan lahan tol Trans Jawa, Basuki menyatakan secara keseluruhan progresnya sudah di atas 90 persen. Ia pun optimistis tol Trans Jawa akan tersambung seluruhnya pada 2018.
Sri Mulyani pun turut mengapresiasi progres pengerjaan jalan tol Trans Jawa yang menurut dia perkembangannya cukup signifikan. Ia menyebutkan keberhasilan tersebut didukung dengan sejumlah inovasi pembiayaan infrastruktur yang tidak hanya mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Sejumlah inovasi pembiayaan infrastruktur kita hadirkan dalam bentuk penyertaan modal negara melalui BUMN dan juga bisa dalam bentuk Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) untuk bisa menjembatani kebutuhan pembiayaan," ujar Sri Mulyani.
LARISSA HUDA