TEMPO.CO, Jakarta - Maskapai penerbangan Sriwijaya Air tahun ini memperbesar pasar di wilayah timur Indonesia dengan membuka rute baru Surabaya-Jayapura Papua. Direktur Komersial Sriwijaya Air, Toto Nursatyo mengatakan wilayah timur Indonesia memiliki potensi pasar yang besar, apalagi pemerintah saat ini tengah fokus mengembangan perekonomian daerah timur.
“Bagian timur ini juga penting karena di Papua itu kan APBD nya besar, lalu Presiden Jokowi juga punya banyak proyek di sana supaya perekonomian di Papua seimbang dengan di wilayah barat, dan April nanti aka nada gerakan membangun Papua, nah hal ini menandakan bahwa ada kebutuhan transportasi ke sana,” ujarnya saat sosialisasi rute baru Surabaya-Jayapura, Selasa, 14 Februari 2017.
Baca: Tax Amnesty Segera Usai, Ditjen Pajak Siapkan 3 Amunisi Baru
Dia menambahkan selain potensi pengembangan daerah, Sriwijaya Air juga melihat tren pertumbuhan industri penerbangan dalam beberapa tahun terakhir ini, di mana basis growth industri penerbangan atau transportasi di Indonesia mencapai 15 persen, atau lebih tinggi dari pertumbuhan industri di negara lain yang hanya di bawah 5 persen.
“Ini jadi momentum kita untuk ekspansi dan harus lebih maju dari maskapai lain. Bersaing sih oke, tapi kuenya di sini kan besar jadi kami optimistis saja,” katanya.
Baca: Freeport Sudah Bisa Ekspor Konsentrat Lagi
Rencananya rute Surabaya-Jayapura ini akan dilakukan 4 kali dalam seminggu, dengan target loadfactor 85 persen. Tarif penerbangan Surabaya-jayapura tersebut ditawarkan mulai Rp1,4 juta.
Adapun pada 2016 Sriwijaya Air dan Nam Air telah memiliki 50 pesawat boeing, dengan rute penerbangan setiap hari ada 120 flight dan jumlah penumpang yang sudah mencapai 11 juta penumpang, di mana 90% merupakan penerbangan domestik.
“Sedangkan loadfactor tahun lalu mencapai 86,3 persen dan tahun ini kami targetkan bisa 87 persen,” kata Toto.