Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tingkat Kesetiaan Karyawan Generasi Ini Paling Rendah

image-gnews
Ilustrasi keluar atau pindah kerja. shutterstock.com
Ilustrasi keluar atau pindah kerja. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Jobplanet.com--situs referensi karier--mengadakan survei dan riset tentang tingkat kesetiaan karyawan dari ketiga generasi terhadap pekerjaan mereka. Riset dilakukan berdasarkan data yang terkumpul melalui Jobplanet.com sejak Agustus 2015 hingga Januari 2017.

Dalam riset ini, Jobplanet mengelompokkan para responden berdasarkan generasi usia mereka, yakni karyawan Gen X dan karyawan Gen Y. Total responden dari kedua generasi tersebut, yang ikut serta dalam riset ini berjumlah 88.900 orang dan tersebar di 34 provinsi di Indonesia.

Baca : Pangeran Mangkunegara IX Solo Jadi Petinggi Bumiputera

Mayoritas responden, yakni sebanyak 81.800 orang, merupakan karyawan Gen Y (rentang usia 21-35 tahun) yang memang mendominasi angkatan kerja pada saat ini. Sisanya sebanyak 7.100 orang masuk dalam kelompok karyawan Gen X (berusia di atas 35 tahun).

Dibandingkan dengan Gen X, Gen Y memiliki tingkat kesetiaan yang lebih rendah terhadap pekerjaan mereka. Sebanyak 76,7 persen dari mereka hanya bertahan 1–2 tahun di tempat kerjanya sebelum memutuskan untuk berpindah kerja. Hanya 9,5 persen dari mereka yang bertahan bekerja di satu tempat selama lima tahun atau lebih.

Sebaliknya, Gen X memiliki tingkat kesetiaan yang jauh lebih tinggi terhadap pekerjaan mereka. Sebanyak 42,5 persen karyawan Gen X bertahan di tempat kerjanya hingga lebih dari lima tahun. Sementara itu, hanya 10 persen dari mereka yang berpindah kerja dalam waktu satu tahun.

Baca :
Indonesia Butuh 2,5 Juta Tenaga Pariwisata

Bensin Oplosan Pemicu Perselisihan di Pertamina

Kebanyakan karyawan Gen Y hanya bertahan di tempat kerjanya selama 1–2 tahun. Kebanyakan dari mereka terutama karyawan yang berusia 21–25 tahun.

Karyawan di rentang usia ini bisa dikatakan belum lama memasuki dunia kerja. Dalam bekerja, mereka fokus memelajari hal-hal baru dan memperkaya pengalaman mereka. Mereka pun tak segan berpindah kerja ketika merasa sudah tak mendapatkan tantangan atau ilmu baru di tempat kerja mereka.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Hasil riset Jobplanet ini mendukung pandangan masyarakat tentang kesetiaan karyawan dari Gen Y atau Generasi Milenial terhadap pekerjaan mereka. Generasi ini sangat berbeda dengan generasi sebelumnya, yakni Gen X, yang sanggup bertahan di sebuah perusahaan hingga empat tahun bahkan lebih,” ungkap Chief Product Officer Jobplanet, Kemas Antonius, di Jakarta, Senin 13 Februari 2017.

Meski karyawan Milenial bisa dikatakan ‘kurang setia’, namun hal itu tak selalu berarti buruk. Sejatinya, mereka selalu ingin belajar dan haus akan tantangan.

"Oleh karena itu, perusahaan perlu memenuhi kebutuhan mereka untuk belajar, menempatkan mereka pada posisi yang sesuai dengan minat mereka, dan terus menantang mereka untuk memberikan hasil kerja terbaik,” papar Kemas.

Pergantian generasi di dunia kerja juga ditandai dengan mulai masuknya Gen Z sebagai tenaga kerja. Sejalan dengan riset ini, Jobplanet juga melakukan survei tentang tingkat kesetiaan Gen Z terhadap pekerjaan mereka. Sebanyak 4.550 orang karyawan berusia 18–20 tahun turut serta menjadi responden.

Berdasarkan riset tersebut, Jobplanet menemukan bahwa jika dibandingkan dengan Gen X dan Gen Y, karyawan Gen Z memiliki tingkat kesetiaan yang paling rendah terhadap pekerjaan mereka. Sebanyak 57,3 persen dari total responden Gen Z berpindah kerja setelah satu tahun bekerja di suatu tempat.

Kebanyakan dari Gen Z yang telah memasuki dunia kerja adalah lulusan SMU dan SMK, atau bekerja sambil kuliah, karena kebanyakan dari generasi ini masih berada dalam usia sekolah. "Mereka yang telah memasuki dunia kerja saat ini berprofesi sebagai pekerja kerah biru dan tak segan untuk sering berganti pekerjaan, bahkan lebih sering ketimbang Gen Y,” kata Kemas.

TONGAM SINAMBELA | ALI HIDAYAT

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Lowongan Kerja Tergerus AI, Pakar Unair: Pekerja Skill Rendah Semakin Tertekan

4 hari lalu

Ilustrasi Kecerdasan Buatan (Yandex)
Lowongan Kerja Tergerus AI, Pakar Unair: Pekerja Skill Rendah Semakin Tertekan

Pakar Unair mewanti-wanti regulator soal bahaya AI terhadap dunia kerja. AI bisa menyulitkan angkatan kerja baru, terutama yang memiliki skill rendah.


Top 3 Dunia: Jepang Krisis Tenaga Kerja Hingga Profil Cawapres AS Nicole Shanahan

31 hari lalu

Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masaki Yasushi dalam acara jumpa wartawan di kantor Kedutaan Besar Jepang, Jakarta Pusat pada Senin, 25 Maret 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Top 3 Dunia: Jepang Krisis Tenaga Kerja Hingga Profil Cawapres AS Nicole Shanahan

Berita Top 3 Dunia pada Rabu 27 Maret 2024 diawali oleh Duta Besar Jepang untuk Indonesia mengungkap alasan negaranya membuka banyak loker bagi WNI


Jepang Krisis Tenaga Kerja, Butuh Banyak Pekerja dari Indonesia

32 hari lalu

Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah dan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Jepang untuk Indonesia, Yasushi Masaki, di Jakarta, Selasa (19 Maret 2024). (ANTARA/HO-Kemnaker)
Jepang Krisis Tenaga Kerja, Butuh Banyak Pekerja dari Indonesia

Duta Besar Jepang untuk Indonesia mengungkap alasan negaranya banyak membuka lowongan kerja bagi warga negara Indonesia.


Jerman Krisis Tenaga Kerja, Minta Pelajar Sopiri Trem

34 hari lalu

Penumpang melintasi rel kereta api pada jam sibuk di stasiun kereta Gare de Lyon, saat karyawan kereta melakukan aksi mogok massal, di Paris, 3 April 2018. Aksi mogok pekerja kereta di Prancis mengganggu kelancaran perjalanan kereta di Eropa terutama untuk rute perjalanan dari Prancis ke Inggris dan Brussels yang dilayani kereta Eurostar. REUTERS
Jerman Krisis Tenaga Kerja, Minta Pelajar Sopiri Trem

Jerman sedang mengalami krisis tenaga kerja sehingga meminta anak muda magang menjadi sopir trem.


Kenapa Cari Kerja Susah Sekarang? Ini Penjelasannya

36 hari lalu

Ilustrasi lowongan kerja. Tempo/M Taufan Rengganis
Kenapa Cari Kerja Susah Sekarang? Ini Penjelasannya

Pertumbuhan ekonomi RI tidak diikuti penyerapan kerja yang optimal.


Sandiaga Uno: Nilai Tambah Ekonomi Kreatif Capai Rp 1,4 Triliun

45 hari lalu

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, dalam acara The Weekly Brief with Sandi Uno di Gedung Sapta Pesona, Kantor Kemenparekraf, Jakarta, Senin, 12 Februari 2024. TEMPO/Defara Dhanya
Sandiaga Uno: Nilai Tambah Ekonomi Kreatif Capai Rp 1,4 Triliun

Menteri Sandiaga Uno menyebut nilai tambah ekonomi kreatif mencapai Rp 1,4 triliun. Melampaui target.


Jokowi Sebut Kontribusi UMKM terhadap PDB Capai 61 Persen

51 hari lalu

Presiden Jokowi singgung produk UMKM kerupuk 'Mama Muda' saat memberikan sambutan di BRI Microfinance Outlook 2024, Menara Brilian, Jakarta Selatan, Kamis 7 Maret 2024. TEMPO/ Subekti
Jokowi Sebut Kontribusi UMKM terhadap PDB Capai 61 Persen

Jokowi mengklaim kontribusi UMKM terhadap PDB mencapai 61 persen.


Sekretariat JETP Tunggu Aturan Kementerian ESDM untuk Pandu Pensiun Dini PLTU Batu Bara

59 hari lalu

PLTU Suralaya, Cilegon, Banten. TEMPO/Dasril Roszandi
Sekretariat JETP Tunggu Aturan Kementerian ESDM untuk Pandu Pensiun Dini PLTU Batu Bara

Sekretariat Just Energy Transition Partnership (JETP) menunggu perangkat peraturan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).


Apa Itu Tenaga Honorer? Ini Pengertian dan Perbedaannya dengan PPPK

20 Februari 2024

Ilustrasi Tenaga Honorer
Apa Itu Tenaga Honorer? Ini Pengertian dan Perbedaannya dengan PPPK

Tenaga honorer merupakan bagian integral dari struktur tenaga kerja di Indonesia, terutama di sektor publik.


TPN Ganjar - Mahfud Sebut Hilirisasi Dimanfaatkan Tenaga Kerja Asing

3 Februari 2024

Ilustrasi tenaga kerja asing. REUTERS/Marko Djurica
TPN Ganjar - Mahfud Sebut Hilirisasi Dimanfaatkan Tenaga Kerja Asing

Dewan Pakar TPN Ganjar - Mahfud, Sonny Keraf, mengkritik bahwa manfaat hilirisasi lebih dirasakan tenaga kerja asing.