TEMPO.CO, Jakarta - Analis dari PT First Asia Capital, David Sutyanto, memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di awal pekan, Senin, 13 Februari 2017, akan melanjutkan tren penguatan. IHSG diperkirakan akan kembali di level 5.400 dengan support di 5.350.
"Sentimen pasar akan digerakkan oleh rendahnya risiko pasar saham global dan kenaikan harga sejumlah komoditas," kata David dalam keterangan tertulis, Senin, 13 Februari 2017.
Akhir pekan lalu, IHSG ditutup flat di level 5.371,669 setelah hampir sepanjang perdagangan bergerak di teritori positif. David mengatakan pergerakan IHSG dipicu aksi ambil untung saham PT Bank Central Asia Tbk (BCA) di akhir sesi perdagangan.
Sentimen positif terutama ditopang dari pasar saham kawasan Asia serta penguatan harga sejumlah komoditas tambang logam dan perkebunan.
Baca: Bursa Efek Indonesia Liburkan Perdagangan Saham Saat Pilkada
Dari kawasan Asia, sentimen positif ditopang data perdagangan Cina Januari 2017 yang mencatatkan surplus neraca perdagangan sebesar US$ 51,4 miliar. Angka tersebut di atas estimasi analis, yaitu US$ 49,8 miliar, dan naik dibanding bulan sebelumnya US$ 40,8 miliar.
Ekspor Cina pada Januari 2017 tercatat tumbuh 7,9 persen (yoy) setelah Desember 2016 turun 6,2 persen (yoy). Impor Cina Januari 2017 melonjak 16,7 persen (yoy). Angkanya lebih tinggi dari estimasi analis, naik 10 persen (yoy) dan dari kenaikan Desember 2016 sebesar 3,1 persen (yoy).
Data perdagangan China Januari tersebut memicu kenaikan harga komoditas logam dan perkebunan di pasar Asia akhir pekan lalu yang berdampak positif bagi pergerakan harga saham sektor tambang logam dan perkebunan.
Baca: Frekuensi Perdagangan Saham BEI Kembali Cetak Rekor
IHSG selama sepekan kemarin berhasil melanjutkan tren penguatannya dengan naik 0,2 persen. Penguatan IHSG diiringi penguatan di bursa saham global dan kawasan serta penguatan harga sejumlah komoditas logam seperti nikel.
Sejumlah isu individual terkait dengan pencapaian laba 2016 emiten dan agenda restrukturisasi utang emiten, seperti Grup Bakrie, turut menopang aksi beli.
VINDRY FLORENTIN