TEMPO.CO, Jakarta - PT Asuransi Jiwa Bumiputera (AJB) akhirnya resmi menggantikan dan meneruskan usaha asuransi nasional tertua di Indonesia, Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 (AJBB).
Peluncuran PT AJB di Hotel Kempinski, Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu 12 Februari 2017 juga disertai pengenalan jajaran direksi baru yang telah mendapat persetujuan Otoritas Jasa Keuangan.
Baca juga: Diresmikan, PT AJB Lanjutkan Kerja Bumiputera
Direksi bentukan Pengelola Satuter AJBB itu menunjuk Wiroyo Karsono sebagai Direktur Utama. Selain Wiroyo, ada Direktur SDM dan Umum Rully Safari serta Direktur Operasi dan Marketing Lina Bong.
Direktur Utama PT AJB Wiroyo Karsono mengatakan fokus utama perseroan saat ini adalah peningkatan sumber daya manusia. "Soal karyawan dan agen, soal korporasi dan juga pengembangan infrastruktur," ucapnya.
Simak pula: Erick Thohir Siap Suntik Rp 2 Triliun untuk AJB Bumiputera
Wiroyo Karsono, sebelum ditunjuk untuk menjadi nakhoda PT AJB, Albertus Wiroyo Karsono adalah Direktur Utama PT Mandiri Axa General Insurance. Ia dipercaya menjadi direktur utama sejak awal 2013. Sebelumnya sejak 2007, ia menjabat Presdir PT Axa Mandiri Financial Services.
Baca: Malaysia Tertarik Teknologi Precast Kereta Ringan Adhi Karya
Rully Safari yang dipercaya menjadi Direktur SDM dan Umum PT AJB juga sebelumnya adalah eksekutif di Mandiri Axa General Insurance. Rully Safari menjabat Direktur SDM Mandiri Axa sejak tahun 2014. Jabatan yang sama pernah disandang Rully saat di PT Holcim Indonesia Tbk sejak Mei 2008 hingga Mei 2016.
Sementara Direktur Operasi dan Marketing dijabat Lina Bong, yang sebelumnya adalah Presiden Direktur PT Asuransi Jiwa Sequis Life. Lina menjabat presdir sejak 2013.
Wiroyo menyatakan telah melakukan pembicaraan tatap muka dengan seluruh pimpinan cabang asuransi Bumiputera dari Aceh hingga Papua. "Semua optimis dan searah (mengenai pembentukan PT AJB)."
Dia menyebutkan 40 persen laba bersih PT AJB akan disetorkan pada AJBB sebagai income. Setoran itu diproyeksikan untuk menyangga pembayaran klaim pemegang polis AJBB. Setoran tersebut sekaligus sebagai pembayaran penggunaan 'intangible asset' (aset tak tersentuh) AJBB yang dipakai PT AJB, seperti nama Bumiputera, jaringan, serta SDM dan sedikitnya 25 ribu agen berpengalaman.
Koordinator Pengelola Satuter AJBB Didi Achdihat mengatakan operasi kerja PT AJB nantinya tak akan banyak berbeda dari AJBB. Perseroan baru tersebut masih akan memanfaatkan tenaga pemasaran dan agen yang sudah dikelola selama 105 tahun oleh AJBB.
Menurut Didi, AJBB, masih akan mengelola polis asuransi yang masuk hingga 31 Desember 2016 lalu. "AJBB tak lagi melakukan penjualan atau pemasaran, hanya akan layani pengajuan klaim dan pembayaran. PT AJB ini kosong di awal, jadi (polis asuransi hingga 31 Desember 2016) tak dipindahkan."
SETIAWAN ADIWIJAYA | YOHANES PASKALIS