TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah berencana menambah 44 proyek strategis nasional (PSN) yang baru. Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan PSN akan direvisi untuk menambahkan proyek-proyek yang baru tersebut.
"Kami akan buatkan perubahan Perpres. Di dalam Perpres yang baru, kami munculkan daftar (PSN) yang baru. Maksimum dua minggu akan kami ajukan (kepada Presiden)," kata Darmin saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat, Jumat, 10 Februari 2017.
Baca: Menteri PU Usulkan Puluhan Proyek Strategis Senilai Rp 300 Triliun
Deputi VI Bidang Koordinasi Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Kemenko Perekonomian Wahyu Utomo berujar, terdapat 117 proyek usulan kementerian dan lembaga serta 13 proyek usulan badan usaha milik negara (BUMN) dan daerah. Dari 130 proyek itu, terdapat 78 proyek yang dokumennya lengkap.
Namun, Wahyu menjelaskan, terdapat 44 proyek yang sudah pasti akan diusulkan kepada Presiden Joko Widodo setelah dikaji dengan kriteria-kriteria lain selain adanya rekomendasi menteri. "Tapi dalam rapat berkembang 12 proyek yang berpotensi ditambahkan. Akan dikaji minggu depan karena tadi tidak ada Menko dan Menkeu."
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menambahkan, beberapa proyek yang datanya belum lengkap adalah proyek kereta api dan bandara dari Kementerian Perhubungan. Selain itu, beberapa proyek lain juga belum memperoleh dukungan dari pemerintah daerah dan belum dipastikan waktu pelaksanaannya.
Baca : Proyek Listrik Mangkrak Terancam Kena Denda
Basuki tak mengetahui secara detail nilai investasi dari 78 proyek itu. Dia menuturkan, nilai dari 45 proyek baru yang telah pasti Rp 968 triliun dan tujuh proyek yang masih menunggu disepakatinya perubahan kriteria Rp 130 triliun. Dengan perubahan tersebut, nilai investasi 239 proyek dan satu program kelistrikan mencapai Rp 3.879 triliun.
Saat ini, pemerintah telah menetapkan 225 proyek strategis nasional (PSN) dan satu program kelistrikan senilai Rp 2.826 triliun. Menurut Basuki, 20 proyek senilai Rp 27,6 triliun telah rampung. Sementara itu, 18 proyek senilai Rp 58,4 triliun dikeluarkan dari daftar PSN. Dengan adanya tambahan proyek baru, nilai investasi PSN pun meningkat.
Menurut Basuki, skema pembiayaan dari seluruh kebutuhan investasi PSN tersebut akan dirumuskan oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional atau Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. Basuki menambahkan, terdapat beberapa proyek yang akan dibiayai secara tahun jamak atau multi years.
ANGELINA ANJAR SAWITRI