TEMPO.CO, Jakarta - Kurs dolar Amerika Serikat terus menguat terhadap sebagian besar mata uang utama pada Jumat sore, 10 Februari 2017 waktu New York (Sabtu pagi, 11 Februari 2017 WIB), karena investor terus mencerna janji Presiden AS Donald Trump untuk meluncurkan rencana pemotongan pajak dalam beberapa pekan mendatang.
Trump mengatakan dalam pertemuan dengan para eksekutif maskapai penerbangan AS pada Kamis,9 Februari 2017, bahwa dia akan membuat pengumuman besar tentang rencana pajak yang meliputi menurunkan beban pajak secara keseluruhan pada bisnis di Amerika dalam dua sampai tiga pekan ke depan.
Baca : Kebijakan Trump Dongkrak Penguatan Rupiah
Para analis mengatakan pernyataan Trump dan implikasi dari langkah itu segera memacu pasar. Departemen Tenaga Kerja AS merilis data tentang harga impor AS naik 0,4 persen pada Januari 2017, menyusul kenaikan 0,5 persen pada Desember 2016. Harga ekspor AS meningkat 0,1 persen pada Januari 2017, setelah naik 0,4 persen bulan sebelumnya.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,19 persen menjadi 100,84 pada akhir perdagangan Jumat.
Baca : Trump Rilis Pajak Komprehensif, Dolar AS Menguat
Pada akhir perdagangan di New York, euro turun menjadi 1,0628 dolar dari 1,0661 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,2477 dolar dari 1,2501 dolar di sesi sebelumnya. Dolar Australia naik menjadi 0,7672 dolar dari sebelumnya 0,7629 dolar.
Dolar dibeli 113,50 yen Jepang, lebih tinggi dari 113,20 yen dari sesi sebelumnya. Dolar naik ke 1,0040 franc Swiss dari 1,0011 franc Swiss, dan turun tipis menjadi 1,3093 dolar Kanada dari 1,3136 dolar Kanada.
ANTARA