TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Mandiri Tbk (Bank Mandiri) menyediakan komitmen kredit senilai Rp 90 triliun ke sektor infrastruktur sepanjang 2016, tapi baru sekitar Rp 50 triliun di antaranya yang telah ditarik debitur.
Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo mengatakan sisa komitmen pinjaman akan ditarik secara bertahap selama 3-4 tahun sesuai dengan perkembangan proses penyelesaian proyek. “Walaupun secara limit besar, tapi penyerapannya lambat karena menyesuaikan perkembangan proyek,” ujarnya, Rabu, 8 Februari 2017.
Sepanjang tahun lalu, kredit infrastruktur yang disalurkan Bank Mandiri mengalir untuk membiayai sejumlah proyek yang dijalankan oleh perusahaan pelat merah. Di antara proyek yang dibiayai adalah pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung dan Airport Room di bandara Yogyakarta.
Pada tahun ini, emiten berkode saham BMRI itu menyiapkan dana lebih banyak guna meraih potensi untuk membiayai sejumlah proyek berskala besar, seperti LRT Jabodetabek, jalur trans Sumatera, dan pembangunan proyek pembangkit listrik di beberapa wilayah.