TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia (BI) mengapresiasi keputusan lembaga pemeringkat Moody’s Investors Service (Moody’s) yang memperbaiki outlook sovereign credit rating Indonesia dari stable menjadi positive. Hal ini sekaligus mengafirmasi rating pada Baa3 (investment grade) pada 8 Februari 2017.
“Perbaikan outlook Moody’s itu merupakan kelanjutan pengakuan oleh lembaga internasional atas keberhasilan Indonesia dalam menjaga stabilitas makro ekonomi dan sistem keuangan,” ujar Gubernur BI Agus D.W. Martowardojo, dalam keterangan tertulisnya yang diterima Tempo, Rabu malam, 8 Februari 2017.
Agus menuturkan, peringkat itu juga mencerminkan suasana kondusif bagi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di tengah tantangan global dan perekonomian domestik. “Untuk itu, BI akan terus menjaga kedisiplinan dalam pengelolaan makro ekonomi dan memperkuat koordinasi dengan pemerintah,” katanya. Dalam siaran persnya, Moody’s menyatakan ada dua faktor kunci yang mendukung perbaikan outlook itu.
Pertama adalah penurunan kerentanan sektor eksternal yang diperkirakan akan terus berlanjut sebagai bagian dari kebijakan otoritas. Kedua adalah perbaikan kelembagaan melalui peningkatan efektivitas kebijakan. Adapun penurunan kerentanan sektor eksternal Indonesia antara lain merupakan dampak dari fokus kebijakan moneter yang mengutamakan stabilitas makro ekonomi, reformasi subsidi bahan bakar minyak (BBM), dan upaya substitusi impor, seperti investasi pada sektor manufaktur domestik.
Sedangkan di sisi kelembagaan, efektivitas kebijakan tecermin dari rekam jejak yang berkelanjutan atas stabilitas makro ekonomi dan disiplin fiskal, serta terus berlanjutnya reformasi struktural di bidang ekonomi, fiskal, dan ketentuan. Perbaikan lebih lanjut dari sektor eksternal dan kelembagaan itu dinilai Moody’s akan memungkinkan perbaikan rating Indonesia ke depan. Moody’s sebelumnya mempertahankan sovereign credit rating Indonesia pada Baa3/stable outlook pada 28 Januari 2016.
GHOIDA RAHMAH