TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan kinerja investasi perlu ditingkatkan pada 2017. Menurut Sri Mulyani, investasi akan sangat terpengaruh oleh persepsi investor dalam melihat potensi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang akan menciptakan kepercayaan pasar.
”Kinerja ekonomi Indonesia harus dijaga. Kalau dengan proyeksi pertumbuhan 5,1 persen, bahkan beberapa institusi lain memproyeksikan hingga 5,3 persen, itu adalah tingkat yang cukup baik,” kata Sri Mulyani dalam Mandiri Investment Forum di Hotel Fairmont, Jakarta, Rabu, 8 Februari 2017.
Baca: Bank Mandiri: Investasi Infrastruktur Butuh Rp 1.000 T/Tahun
Selain itu, Sri Mulyani berujar, pemerintah harus menjaga inflasi supaya tidak menimbulkan persepsi bahwa terjadinya kenaikan bisa menggerus konsumsi masyarakat. “Inflasi pada 2016 memiliki kinerja terbaik selama 10 tahun terakhir, hanya 3,02 persen,” tuturnya.
Baca: Sri Mulyani Pilih Beberapa Opsi Proyek LRT
Sri Mulyani mengatakan pemerintah dan Bank Indonesia sudah membentuk satuan tugas untuk menjaga laju inflasi. “Kami melihat ada koordinasi yang kuat antara pemerintah dan BI agar bisa mengendalikan inflasi sesuai dengan fundamentalnya,” ujar mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu.
Menurut Sri Mulyani, investasi dari lembaga keuangan, baik perbankan maupun pasar modal, akan berkontribusi cukup tinggi pada 2017. Dia pun meminta badan usaha milik negara (BUMN) untuk berinvestasi lebih banyak setelah diberikannya penyertaan modal negara (PMN) dalam dua tahun terakhir.
ANGELINA ANJAR SAWITRI