TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo meminta agar ada penyempurnaan sistem Kredit Usaha Rakyat (KUR). Upaya ini dilakukan untuk memperluas akses permodalan bagi masyarakat lapisan terbawah.
"Saya minta dilakukan penyempurnaan sistem KUR sehingga memberi akses permodalan yang luas bagi sektor mikro, kecil, dan menengah," kata Jokowi, Selasa, 7 Februari 2017, saat membuka rapat terbatas tentang kebijakan pemerataan di Istana Kepresidenan, Jakarta.
Baca juga:
Kemenkop Kucurkan Modal Hingga Rp 13 Juta ke Pengusaha UMKM
Kolaborasi Empat Wirausahawan Lansir Platform Usaha Sosial
Jokowi mengatakan, ke depan, KUR perlu dirancang dengan skema-skema khusus. Sebab, saat ini, dia melihat tujuan dan skema KUR masih bersifat umum.
Dalam kebijakan pemerataan yang ingin dicapai, pemerintah akan melakukan redistribusi lahan, perluasan akses permodalan. Selain itu meningkatkan pendidikan dan keterampilan, terutama bagi kelompok masyarakat lapisan terbawah.
Baca pula: Menteri Puspayoga Janjikan Kemudahan Impor Bahan Baku UKM
Terkait dengan pendidikan dan keterampilan, Jokowi mengatakan harus dilakukan pembalikan piramida. Sebab, kualifikasi tenaga kerja saat ini mayoritas masih berpendidikan SD dan SMP. Piramida ini harus diubah menjadi tenaga kerja yang terlatih dan terampil. "Artinya, kita perlu melakukan perombakan total terhadap sistem pendidikan, pelatihan vokasi," kata Jokowi.
Pembalikan piramida itu bertujuan agar pelatihan lebih fokus terhadap penyiapan SDM di sektor unggulan, misalnya maritim, pertanian, pariwisata, dan industri kreatif.
AMIRULLAH SUHADA