TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meninjau kantor portal layanan perizinan ekspor-impor dan dwelling time, Indonesia National Single Window (INSW), di Jalan Pramuka Raya, Jakarta Timur, pada Senin, 6 Februari 2017.
Berdasarkan pantauan Tempo, ketiganya tiba di kantor INSW hampir bersamaan sekitar pukul 12.15. Setelah berkoordinasi beberapa menit, Darmin, Budi, serta Sri Mulyani berkeliling dan melihat sistem kerja portal INSW yang menampilkan data perizinan ekspor-impor secara real time.
Baca: BPS: Triwulan IV 2016, Optimisme Pebisnis Turun
Di kantor portal INSW, Darmin mengeluhkan dwelling time di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang. Menurut data INSW, dwelling time di sana lima hari. "Semarang paling lama, ya. Mungkin karena peralatannya jauh tertinggal daripada yang lain," ucap Darmin.
Baca: Turis Cina Habiskan Puluhan Miliar Dolar Selama Libur Imlek
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo pernah mengeluhkan dwelling time di beberapa pelabuhan yang mencapai enam-tujuh hari. Padahal dwelling time di Singapura hanya memakan waktu satu hari dan di Malaysia hanya dua hari. Jokowi pun menginstruksikan dwelling time dipangkas menjadi tiga hari.
Berdasarkan data yang dihimpun INSW dari empat pelabuhan utama di Indonesia, yakni Belawan (PT Pelindo I), Tanjung Priok (PT Pelindo II), Tanjung Emas dan Tanjung Perak (PT Pelindo III), serta Makassar (PT Pelindo IV), waktu bongkar-muat peti kemas atau dwelling time per Januari 2017 mencapai 3,14 hari.
Per siang ini, berdasarkan data INSW dari pelabuhan-pelabuhan utama di seluruh Indonesia, izin impor mencapai 678 dokumen dan izin ekspor 655 dokumen. Sedangkan pabean impor hingga siang ini sebanyak 2.792 dokumen dan pabean ekspor 3.167 dokumen.
ANGELINA ANJAR SAWITRI