TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia Hariyadi Sukamdani meminta pemerintah fokus mengembangkan perdagangan di pasar Asia Tenggara atau ASEAN. Hal ini menyusul diterapkannya kebijakan proteksionis oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
"Bagaimana pun, secara geografis, dalam kesiapan produksi dan distribusi, ASEAN lebih mudah dijangkau. Pada 2017, banyak hal yang kemungkinan besar tidak kita duga apa dampaknya," kata Hariyadi di kantor Apindo, Gedung Permata, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat, 3 Februari 2017.
Ketua Apindo Bidang Hubungan Internasional dan Investasi Shinta Widjaja Kamdani sependapat dengan Hariyadi. Menurut dia, pemerintah harus mulai mengalihkan perdagangan ke pasar-pasar nontradisional. "Timur Tengah sangat besar potensinya, terutama produk-produk halal," ucapnya.
Selain itu, menurut Shinta, pemerintah bisa mengembangkan pasar Afrika. Dia berujar, posisi Afrika memang cukup jauh dari Indonesia. Namun potensi pasar Afrika sangat besar. "Itu contoh beberapa pasar yang sudah mulai kami fokuskan dari segi ekspor.”
Namun, tutur Shinta, kesiapan industri untuk ekspor tidak boleh dilupakan. Pemerintah, menurut dia, perlu mempersiapkan industri dalam negeri agar memiliki produk-produk yang siap ekspor. "Apindo juga memfasilitasi pengembangan industri serta pembiayaannya," katanya.
Pada 20 Januari lalu, Trump resmi dilantik sebagai Presiden Amerika Serikat ke-45. Salah satu kebijakan yang akan diterapkan Trump adalah proteksionisme. Selain itu, dia akan mengurangi pajak, menaikkan upah minimum, dan memulangkan investasi perusahaan-perusahaan Amerika.
ANGELINA ANJAR SAWITRI