TEMPO.CO, Jakarta - Kabar adanya perombakan jajaran manajemen PT Pertamina (Persero) semakin santer. Wakil Direktur Pertamina Ahmad Bambang menyampaikan cuitan yang berkaitan dengan rencana pencopotannya lewat akun Twitter @abe_ptm.
“Alhamdulillah ... Telah aku tunaikan amanah ini meski dengan tertatih-tatih. Semoga bermanfaat bagi orang banyak dalam jangka panjang. Aamiin,” cuit Ahmad Bambang, yang pernah menjabat Direktur Pemasaran Pertamina, pada pukul 06.51 WIB, Jumat, 3 Februari 2017.
Cuitan tersebut dikomentari netizen. Satu jam kemudian, posting-an tersebut sudah dibagikan sebelas kali dan disukai 50 pengguna Twitter. Salah satu pemilik akun bernama Sasongko CD membalas dengan ucapan terima kasih.
“@abe_ptm Terima kasih pak AB telah memberikan banyak motivasi yang luar biasa, inspirasi dan inovasi yang brilian. Bapak selalu ada di hati kami,” tulis akun @CDSasongko.
Baca: Kabar Dirut Akan Diganti, Pertamina: Tunggu RUPS
Sebelumnya, Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro belum memastikan akan ada pergantian direksi. Koran Tempo hari ini memberitakan, Kementerian Badan Usaha Milik Negara bakal mengganti Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto dan Wakil Direktur Utama Ahmad Bambang. Perombakan bakal dilaksanakan melalui rapat umum pemegang saham (RUPS) yang diagendakan hari ini.
Menurut seorang sumber yang mengetahui hal ini, kursi direktur utama akan diisi pelaksana tugas. Sedangkan posisi wakil direktur utama kemungkinan dikosongkan untuk sementara. Namun, menurut Wianda, sampai saat ini, jajaran manajemen Pertamina masih bekerja dengan normal.
Wianda menuturkan segala keputusan yang berkaitan dengan formasi jajaran manajemen perusahaan milik badan usaha milik negara itu sangat bergantung pada RUPS. Sementara itu, kata Wianda, pihaknya belum menerima kabar kapan RUPS tersebut akan digelar.
“Saya sendiri belum tahu. Jadi intinya, mau dibahas kapan tentunya yang menentukan adalah pemegang saham. Nantinya, seluruh jajaran manajemen haru mengikuti waktu yang ditentukan pemegang saham. Kami harus menunggu dan harus siap,” ujar Wianda.
LARISSA HUDA