TEMPO.CO, Jakarta - PT Adhi Karya Tbk (ADHI) menargetkan progress pembangunan Light Rail Transit (LRT) hingga akhir tahun ini mencapai 60%.
Direktur Utama PT Adhi Karya Tbk Budi Harto mengatakan tahap pertama yang dikerjakan Adhi Karya yang terdiri dari tiga lintasan tersebut memiliki panjang sekitar 42,1 kilometer.
Pengerjaan rute LRT tahap pertama ini yakni meliputi rute Cibubur-Cawang sepanjang 14,5 kilometer telah mencapai progres 17%, Bekasi Timur-Cawang sepanjang 17,1 kilometer mencapai progres 12%, dan Cawang-Dukuh Atas sepanjang 10,5 kilometer mencapai progres sekitar 2%.
"Akhir tahun ini kami targetkan progress pembangunan bisa capai 60% sehingga di 2018 LRT sudah selesai," ujarnya kepada Bisnis, Kamis (2 Februari 2017).
Total dana yang telah digunakan untuk pembangunan LRT mencapai lebih dari sekitar Rp2 triliun lebih yang terdiri dari dana PMN dan juga pinjaman perbankan.
Kebutuhan dana untuk proyek LRT tahap pertama ini mencapai Rp7 triliun.
Budi mengungkapkan perusahaan akan menerbitkan obligasi melalui Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) dengan total nilai Rp5 triliun.
"Kami tahun ini akan menerbitkan obligasi melalui PUB yang akan digunakan untuk pertumbuhan bisnis ADHI ke depan. Secara bertahap penerbitannya," katanya.
Saat ini, pihaknya tengah menunggu kontrak dari Kementerian Perhubungan terkait pembangunan LRT Jabodetabek oleh Adhi Karya.
"Sesuai Perpres no.65/2016 saat ini kami masih menunggu kontrak dari Kementerian Perhubungan sehingga pekerjaan pembangunan LRT dapat berjalan dengan lancar, mengingat pinjaman sindikasi perbankan untuk proyek LRT. Kami masih menunggu kontrak LRT tersebut," terang Budi.