TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Infomatika Rudiantara mendorong masyarakat untuk menyaring setiap informasi yang diterima untuk mengurangi peredaran berita bohong atau hoax
"Sebagai individu, kita bisa menyaring hoax," kata Rudiantara di Grand Hyatt Hotel, Jakarta, Kamis, 2 Februari 2017.
Simak: Terungkap Alasan Seseorang Lebih Percaya Berita Hoax
Rudiantara mengatakan setiap informasi yang diterima harus dipastikan kebenarannya. Tidak hanya menerima informasi, namun saat membagikan informasi pun kebenarannya harus terjamin. Kalau masih ragu, pastikan tabayun," kata dia. Menurut Rudiantara, tabayun bermakna mencari klarifikasi.
Rudiantara juga mengingatkan masyarakat untuk memastikan manfaat informasi sebelum disebarluaskan. "Kalau tidak ada manfaat ya untuk apa. Kalau benar tapi dipergunjingkan, itu namanya gibah," kata dia.
Baca: 3 Langkah Penting untuk Memerangi Hoax
Rudiantara mengatakan fokus pemerintah saat ini adalah mendorong masyarakat dan komunitas menyaring informasi. Harapannya, berita hoax dapat dihindari. Di sisi lain, pemerintah belum akan merancang regulasi baru untuk mengatur hoax seperti Jerman yang memiliki undang-undang mengenai hoax. "Undang-undang itu, kan lama. Sekarang kami coba fokus mendorong masyarakat dan komunitas terlebih dahulu," ujarnya.
Pemerintah, menurut Rudiantara, akan menjalin kerja sama dengan Facebook sebagai media sosial tempat informasi disebarkan. Senin pekan depan, Rudiantara dijadwalkan melakukan konferensi video dengan perwakilan Facebook sebelum bertemu langsung. "Saya percaya perusahaan OTT (over the top) internasional akan mengambil tindakan terhadap berita hoax karena itu sudah menjadi masalah global," kata dia.
VINDRY FLORENTIN