TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengklaim selama sembilan tahun belakangan ini, baru tahun lalu Indonesia mengalami surplus beras. Setelah sembilan tahun, baru di 2016 di Jawa Tengah, Jawa Timur dan Jawa Barat mengirim beras ke Kalimantan," ujar Amran saat ditemui di Kementerian Pertanian, Kamis, 2 Februari 2017.
Amran menjelaskan, saat ini gudang pertanian untuk beras di Jawa Tengah dan Jawa Barat telah penuh. "Jawa Tengah dan Jawa Barat itu gudangnya penuh. Beras mau masuk, tapi gudangnya full, tahun lalu kosong. Ini kemajuan yang luar biasa,” tuturnya.
Selain beras, kata Amran, harga bawang di sejumlah daerah juga turun karena kelebihan pasokan. Oleh karena itu pemerintah berencana beberapa tempat turun karena kelebihan pasokan. Karena itu pemerintah juga berencana untuk melakukan ekspor. "Kita persiapkan ekspor lebih awal.”
Amran menyatakan, laporan dari Kelompok Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA), menyebutkan harga beras ada di tujuh kabupaten di bawah Rp 3.700 per kilogram. “Kami rakor sampai malam, kita akan bergerak cepat untuk hadir di tengah-tengah petani. Jangan sampai mereka merugi," tuturnya.
Terkait dengan hal itu, pada Mei mendatang Kementerian Pertanian akan menyelenggarakan Pekan Nasional (Penas) untuk Petani dan Nelayan di Aceh, selama enam hari, dari 6 hingga 11 Mei 2017. Rencananya, Penas XV 2017 ini akan diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo dan dihadiri sekitar 35 ribu orang peserta yang terdiri dari perwakilan petani, penyuluh, peneliti, dan para pemangku kepentingan lainnya.
Rangkaian acara yang akan berlangsung selama kegiatan ini antara lain Rembug Madya dan Rembug Utama, Temu Profesi, Temu Sukses Petani dan Penyuluh, serta Temu Petani Asean dan Mitra sehingga ajang ini dapat digunakan untuk mengembangkan kemitraan dan membuka perdagangan produk pertanian di antara petani Asean. Selain itu ada pula expo, promosi dan pasar lelang hasil pertanian, dan lain-lain.
DESTRIANITA