TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar perikanan Januari turun 0,11% dari bulan sebelumnya menjadi 103,13 karena kenaikan pendapatan nelayan tidak mampu mengompensasi laju inflasi.
Data yang diumumkan Badan Pusat Statistik, Rabu (1 Februari 2017), menunjukkan indeks harga yang diterima nelayan dan pembudidaya ikan (mencerminkan pendapatan nelayan) naik 0,45% menjadi 128,93.
Namun, indeks harga yang dibayar nelayan dan pembudidaya ikan (mencerminkan inflasi yang dihadapi nelayan) naik 0,57% menjadi 125,01 pada saat yang sama. Kenaikan ini terjadi karena indeks konsumsi rumah tangga (inflasi perdesaan) melesat 0,74% menjadi 132,44 serta indeks biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) menanjak 0,28% menjadi 112,62.
Penurunan nilai tukar pembudidaya ikan hingga 0,4% menjadi 98,36 menjadi pendorong utama kontraksi nilai tukar perikanan. Adapun nilai tukar nelayan perikanan tangkap naik 0,25% menjadi 109,85.